Dapatkan Pemandangan Ilahi Ini Di Usia Senja
Pemandangan apa yang ingin kita lihat dari anak cucu kandung atau anak cucu rohani di kala usia senja? Tentu kita menginginkan mereka hidup dalam visi Tuhan, bukan menjadi anak terhilang yang ikut arus dunia dan pergaulan buruk. Jika ini menjadi impian kita, maka sebagai orang tua harus memiliki mimpi Tuhan agar melahirkan anak-anak yang memiliki visi Ilahi.
Menjelang waktu perpisahannya dengan Elisa, Elia juga memikirkan bagaimana pelayanan Elisa selanjutnya. Oleh karena itu, ia menekankan jawaban atas permintaan terakhir Elisa bahwa itu hanya bisa diraih dengan iman yang besar. Maka ketika Elia terangkat ke sorga dan Elisa bisa melihat kereta kuda berapi dari sorga dengan mata iman, dimana hal itu tidak dilihat oleh para rombongan nabi yang cerdas sekalipun, sebab para rombongan nabi mengira Elia dilemparkan ke tempat lain, bukan ke sorga (2 Raja-raja 2:16)
Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan. (2 Raja-raja 2:12)
Elisa meminta Eliia agar mewariskan kuasa atau pengurapannya untuk dijadikan bekal dalam menjalani visi Tuhan. Perjalanan hidup dan pengalaman pelayanan mereka bersama telah memberi pembelajaran berharga bagi Elisa, bagaimana Elia menghidupi panggilan Tuhan, oleh sebab itu ia membutuhkan pengurapannya.
Anak-anak yang hidupnya digerakkan oleh visi Tuhan akan membutuhkan pengurapan, doa, restu dan teladan dari orang tua untuk menyelesaikan visi Ilahi tersebut. Oleh sebab itu, berbahagialah orang tua yang mendapati pemandangan anak cucunya sedang menggeluti visi Tuhan, karena orang tua telah memberi teladan hidup dalam impian dan ketaatan pada Tuhan.