Kuasai Diri Agar Siap Hadapi Goncangan
Dukacita apa yang saat ini kita hadapi sampai bisa membuat terpuruk? Kegoncangan hati Elisa bisa membuat kita belajar menghadapi dukacita sehingga bisa mengalami next level.
Elisa benar-benar mengelola emosinya menjelang Elia diangkat ke sorga karena sebanyak 3 kali Elia melarang Elisa mengikutinya, namun Elisa tetap mengikutinya dengan setia. Dan puncaknya ketika para rombongan nabi mengingatkan Elisa sebanyak dua kali bahwa gurunya akan diangkat ke sorga, Elisa berusaha menenangkan dirinya, walau faktanya memang tak bisa dipungkiri bahwa ia akan kehilangan.
Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!” (2 Raja-raja 2:5)
Dalam beberapa terjemahan versi lain, kalimat “diamlah!” memiliki padanan : Tenanglah, damailah, jangan berkata begitu dan sebagainya.
Hati Elisa goncang karena orang yang ada di sosok terdepan akan pergi selamanya, karena setelah Elisa meninggalkan keluarga kandungnya, ia mengikuti Elia kemana saja sesuai panggilan Tuhan yang diterimanya. Berita akan diangkatnya Elia ke sorga menjadi telah menjadi dukacita terberat.
Elisa berhasil menguasai diri saat kegoncangan, karena ia berhasil mendapatkan urapan Elia yang besar. Hal ini bukan saja karena imannya, tapi karena ia bisa menguasai diri, mengalahkan emosi dan keegoisannya, memfokuskan mata pada Tuhan dan kekekalan.