Kekuatan untuk Melanjutkan Hidup
Pergumulan hidup apa yang Anda hadapi akhir-akhir ini dan terasa berat sampai tak kuat lagi menjalani hidup ini?
Mari belajar dari ketabahan Tuhan Yesus menjelang saat-saat kematian-Nya tiba. Ia masih peduli dan mengingat bagaimana nasib Maria, ibu-Nya di masa depan, dengan meminta murid-murid-Nya untuk menopang ibu-Nya.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yohanes 19:26,27)
Yesus tentu mengerti kesedihan ibu-Nya, sebagai perempuan yang melahirkan dan membesarkan-Nya, sehingga ketika Ia akan mati, kesakitan tak membuat-Nya egois, melainkan memunculkan empati dan kepedulian untuk menebarkan pengharapan.
Tuhan Yesus juga melihat dan mengerti keluhan serta pergumulan hidup kita, di saat yang paling berat, sampai kita seperti tak lagi memiliki kekuatan hidup. Oleh karena itu, jangan cari penghiburan di tempat lain, datang saja pada Yesus karena Ia merancang masa depan kita dengan baik.
Dari pengorbanan-Nya di kayu salib, kita bukan saja menerima keselamatan kekal, tetapi juga akan menerima kekuatan untuk melanjutkan hidup di akhir zama yang berat ini, supaya kita dapat mempertahankan iman dan memerintah bersama Tuhan di kehidupan kekal.