Lakukan Firman Tuhan Ini Jika Dalam Posisi Terjepit
Pasti kita pernah berada dalam keadaan yang terjepit, dimana kita menjadi serba salah dalam mengambil keputusan. Daud pun pernah mengalami berada pada posisi yang terjepit, ketika umat kondisi umat Israel dikalahkan oleh orang-orang Amalek dan serta anak istri mereka pun ditawan musuh.
Ketika umat Israel dikalahkan orang Amalek, rakyat sangat sedih bercampur marah atas kekalahan itu, sebab orang Amalek juga menawan anak istri mereka. Hal ini membuat bangsa Israel terpukul dan sangat menderita.
Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (1 Samuel 30:6)
Daud tidak langsung mengambil keputusan atas dasar emosi meskipun ia marah dan bersedih, Daud terlebih dahulu menanyakan kepada Tuhan apakah ia harus melawan dan apakah ia akan berhasil. Mungkin, sebagai raja, Daud bisa saja langsung bertindak, tetapi Daud tidak mau mendahului Tuhan, sebagai Raja di atasnya.
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan. (1 Samuel 30:8)
Daud mengajukan pertanyaan kepada Tuhan, apakah ia harus mengejar? Hal ini menegaskan bahwa Daud harus mengetahui apakah Tuhan setuju jika ia mengejar orang Amalek. Meminta persetujuan Tuhan sangat penting, sebab tanpa persetujuan Tuhan, semua rencana kita akan berantakan. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk lebih dahulu memberitahu pada Tuhan semua perencanaan kita, agar kita tahu apakah Tuhan mengizinkan atau tidak.
Daud menanyakan pada Tuhan, apakah Daud dapat menyusul mereka? Sepertinya hal ini terdengar aneh, tetapi Daud sadar bahwa tanpa kuasa Tuhan, ia tak mungkin dapat mengejar orang Amalek. ketika keadaan kita terjepit, tanyakan semuanya pada Tuhan, agar kita tahu apakah Ia menyetujui rencana-rencana kita, langkah berikutnya adalah menanyakan ke Tuhan, apakah kita dapat menyelesaikannya.