Yang Kita Dapatkan Dari Tuhan Saat Membuat Orang Lain Bahagia
Mengikuti ajaran Tuhan Yesus memang tidak mudah, karena kita harus menyangkal diri dan melupakan keegoisan diri sendiri, namun jka kita ingin berkenan di hati Bapa, begitulah caranya. Saat kita benar-benar hidup di dalam Tuhan, maka kita tidak akan lagi memikirkan diri kita sendiri. Inilah yang rasul Paulus ajarkan pada jemaat di Filipi.
Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (Filipi 2:3)
Di akhir zaman ini, kasih kita pada sesama semakin luntur dan motivasi untuk membuat orang lain bahagia pun mungkin tak pernah terlintas dalam diri kita, padahal hal inilah yang Tuhan ajarkan dan inginkan dari kita.
Selama tiga tahun lebih Tuhan Yesus hadir di dunia sebagai manusia mengajarkan kita untuk belajar membuat orang lain bahagia, karena dari hal itulah jati diri kita sesuangguhnya akan nampak, sehingga dunia akan tahu bahwa kita adalah anak-anak Tuhan yang menghidupi pengajaran Tuhan Yesus.
Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:7-8)
Rasul Paulus menitikberatkan ajaran Tuhan Yesus dimana Ia meninggalkan kemuliaan yang tiada taranya di sorga untuk mengambil rupa seorang hamba dan mau mati demi kepentingan orang lain, yakni bagi kita semua. Pengorbanan Tuhan Yesus yang besar membuat kita sekarang bahagia, sehingga Bapa memberinya ganjaran yang layak.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (Filipi 2:9-10)
Saat kita membuat orang lain bahagia, maka kita pun akan merasakan sukacita Ilahi, yakni sebuah perasaan bahagia yang tidak dapat diungkapkan karena berasal dari Tuhan. Selain itu, Tuhan akan meninggikan orang yang berhati hamba karena telah membuat orang lain bahagia, seperti Tuhan Yesus yang ditinggikan Bapa.