Tuhan Tidak Suka Cara Instan, Ini Alasannya!
Semakin kita mengenal Tuhan, maka kita akan mengerti cara-cara Tuhan dan proses pengajaran-Nya, salah satunya sifat Tuhan yang tidak menyukai cara instan atau cepat. Tuhan tentu saja bisa melakukan hal-hal instan dalam sekejap mata, karena Ia Maha Kuasa, namun hal itu tidak akan mendidik kita.
Mari belajar dari cara Tuhan mendidik bangsa Israel dengan berbagai peraturan dan ketetapan. Tuhan mengajar bangsa Israel mengerti kesabaran, sehingga mereka harus melewati tahap demi tahap yang Tuhan tetapkan, agar kelak ketika mereka menduduki Tanah Perjanjian, maka bangsa Israel dapat bekerja lebih tekun dan setia.
Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun, supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan jangan bertambah banyak melebihi engkau. Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu. (Keluaran 23:29-30)
Sebagai umat pilihan Tuhan, kita pun dididik dengan cara yang sama seperti bangsa Israel. Tuhan tidak menyukai kita mnegalami cara-cara instan atau cepat agar mengalami pertumbuhan rohani yang sehat dan memiliki karakter Kristus.
Tuhan mengajar dan mendidik bangsa Israel dengan proses waktu yang perlahan demi perlahan. Oleh sebab itu, kita pun dapat belajar dari bangsa Israel, bahwa untuk memperoleh janji Tuhan atau sebuah tujuan yang kita inginkan, maka diperlukan waktu setahap demi setahap, jadi kita harus bersabar dan menekuni setiap prosesnya.
Sampai pada di satu titik ketika Tuhan melihat bahwa waktu proses kita sudah usai maka Ia akan memberikan hal-hal baik yang dijanjikan-Nya kepada kita. Cara-cara Tuhan bukan saja baik untuk diri kita, namun juga baik untuk lingkungan kita dan masa depan. Bangsa Israel pun dibiarkan Tuhan menunggu demi menjaga ekosistem yang ada dan masa depan bangsa Israel.
Saat kita sudah terbiasa dengan proses yang kita lalui, maka kita akan menjadi umat Tuhan yang tangguh, bukan umat Tuhan yang mudah menyerah. Di dalam proses Tuhan, kita bukan saja menjadi sabar, tekun dan setia, namun kita juga sedang menjadi teladan bagi dunia ini, sehingga dunia melihat bahwa Tuhan kita luar biasa.