Jika Kesibukan Melelahkanmu, Ini Pesan Yesus Untukmu
Kita akan dapat melayani Tuhan dan melakukan kesibukan setiap hari dengan kondisi yang tetap baik jika dapat mengatasi rasa lelah yang timbul dalam diri kita. Saat kita merasa lelah, kita dapat dengan mudah marah-marah, tersinggung bahkan menyalahkan orang lain sehingga dapat berujung pada hal-hal yang kurang baik.
Marta mengalami kelelahan akibat terlalu sibuk melayani Tuhan Yesus sampai ia meminta Tuhan Yesus agar Maria membantunya melayani Tuhan. Mungkin Marta terlalu semangat sampai ingin menyiapkan yang terbaik bagi Yesus di dapur, hal ini memang bagus namun dapat melelahkan sebab tidak mengerti prioritas Tuhan yang sebenarnya.
Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” (Lukas 12:40)
Hati-hati dengan kebiasaan kita melayani Tuhan dan segala aktivitas kita karena dapat melelahkan tubuh dan jiwa, sehingga kita dapat dengan mudah kecewa, marah, sakit hati, iri dengan orang lain dan memiliki berbagai kepahitan hati. Saat Tuhan Yesus di dekat kita, Ia hanya menginginkan waktu dan diri kita untuk diam.
Maria memberikan hal ini dengan baik kepada Tuhan Yesus, sehingga Tuhan Yesus memujinya. Itulah sebabnya kita harus mengetahui dulu prioritas hidup ini, baru melakukan hal-hal yang penuh kesibukan. Prioritas utama orang percaya adalah duduk dekat Tuhan dan mendengarkan Dia, setelah itu kita dapat bersibuk-sibuk ria melakukan hal lainnya.
Tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (Lukas 10:42)
Pada waktu kita mengerti prioritas hidup orang percaya dan melakukannya, kita tidak akan mengalami kelelahan hidup, sebab di dekat Tuhan kita akan memiliki kekuatan baru, tenaga untuk mengerjakan hal-hal dengan cepat dan tepat serta akan menghasilkan hal-hal produktif tanpa kelelahan sebab Tuhan memberikan tuntunan-Nya.
Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, (Lukas 10:41)
Mari belajar seperti Maria, yang tahu fokus hidupnya dan mengerti prioritas hidup, sehingga tidak dipusingkan dengan perkara-perkara dunia yang melelahkan, sebab di dekat Tuhan Yesus kita dapat melakukan perkara besar dengan tepat dan maksimal, sehingga tak dipusingkan dengan masalah-masalah kehidupan.