Menikmati Setiap Musim Hidup Tanpa Penyesalan dengan Bekal Ayat Ini
Sebagai manusia yang tak sempurna tentu kita sering salah dalam mengambil keputusan atau sering mengalami kegagalan sehingga kita menyesal setelah melewatinya. Walaupun sangat sulit mencapai kesempurnaan seperti yang Tuhan inginkan, namun kita dapat belajar agar menjadi orang yang tak menyesal dalam musim-musim hidup kita.
Pada waktu Musa memimpin bangsa Israel untuk menaklukan tanah Kanaan, Musa memerintahkan semua suku-suku untuk berperang agar dapat menduduki wilayah-wilayah tanah Kanaan yang sudah dipetakan Musa. Namun, bani Gad dan bani Ruben enggan untuk berperang karena sudah memiliki wilayah yang sudah ditempati.
Jawab Musa kepada bani Gad dan bani Ruben itu: “Masakan saudara-saudaramu pergi berperang dan kamu tinggal di sini? (Bilangan 32:6)
Bani Gad dan bani Ruben membuat Musa geram karena mereka hanya memikirkan kepentingan sendiri dan kenikmatan sesaat yang kini mereka miliki, padahal Tuhan menginginkan mereka memiliki lebih demi masa yang akan datang serta membantu suku-suku lain berperang supaya mencapai target yang Musa canangkan.
Mentalitas seperti bani Gad dan bani Ruben sangat tidak disukai Tuhan karena dapat merugikan diri kita sendiri serta akan membuat rencana Tuhan tidak terjadi secara maksimal dalam hidup kita. Tuhan menginginkan kita bekerja pada saatnya bekerja dan beristirahat pada waktunya. Gunakan hidup ini bukan hanya untuk memikirkan kepentingan hari ini, namun juga untuk jangka panjang, agar tidak menyesal di kemudian hari.
Maka bangkitlah murka TUHAN pada waktu itu dan Ia bersumpah: Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, (Bilangan 32:10-11)
Karena mentalitas bani Gad dan bani Ruben, membuat Tuhan memurkai mereka dan umat Israel lainnya, sehingga yang berumur 20 tahun ke atas tidak dapat melihat tanah Perjanjian. Pada saat kita hanya memikirkan diri sendiri dan kenikmatan sesaat saja, maka Tuhan akan kecewa pada kita sebab kita telah menyia-nyiakan segala anugerah, kasih karunia dan potensi yang telah Ia berikan. Jadi, mari menikmati setiap musim hidup dengan tepat sesuai keinginan Tuhan.