Lelah Curhat ke Orang Lain? Alami Kelepasan Dulu Seperti Ayub
Mencurahkan hati atau curhat kepada orang lain dapat memberikan kelegaan bagi kita, sehingga hal ini akan membuat kita hobi mencurahkan isi hati kepada orang lain. Namun, curhat ke orang belum tentu menghasilkan jalan keluar dan jika kita sering menampung curhatan orang lain pun dapat membawa dampak buruk bagi kita, mulai dari masalah kebosanan sampai mengalami gangguan mental.
Jadi, sebelum kita curhat atau menampung curhatan orang lain, kita perlu belajar menjadi dewasa bagi diri sendiri dan orang lain juga. Ketika Ayub mengalami banyak penderitaan dan kehilangan, ia sangat terpukul, sehingga kerap curhat kepada ketiga sahabatnya. Namun, sayangnya, sahabat yang ia anggap saudara. tak memberinya jalan keluar, sehingga Ayub kecewa kepada mereka.
Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap, (Ayub 6:15)
Pada waktu kita ingin curhat atau menerima curhatan orang lain, kita harus menyadari bahwa tak ada satu orang pun yang dapat menjadi tempat curhat sejati yang dapat memuaskan kita, meskipun orang terdekat sekalipun. Jadi, ketika kita lelah curhat atau menampung curhatan orang lain, kita harus mulai berubah.
Ayub mengalami kelepasan dari beban yang menyiksanya ketika ia mencurahkan rasa hatinya pada Tuhan, karena taka da jalan keluar dan kelepasan yang kita dapat dari manusia. Hanya dengan menceritakan segala curhatan kita kepada Tuhan saja maka kita akan memperoleh kelepasan dan pemulihan.
Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan. Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku. (Ayub 23:3-5)
Luapkan segala perasaan hati kita, entah bahagia atau kecewa pada Tuhan, sebab Tuhan tak pernah mengecewakan orang yang datang pada-Nya. Taruh perasaan kita pada Tuhan maka kita akan menerima kepuasaan sejati karena Tuhan sanggup membebat luka hati kita dan menampung curahan hati kita apa adanya dan kapan saja.