Tahan Nafsu Sebelum Terjerat Pay Later Dengan Modal Janji Tuhan
Siapa yang tidak tergoda dengan penawaran berbagai pay later atau beli barang bayar belakangan. Promosi ini sedang gencar dilakukan oleh berbagai e-commerce serta dompet digital yang sering kita gunakan, kan? Dari promosi ini kita dapat melihat kasus-kasus di masyarakat, dimana banyak orang yang kebablasan berbelanja sampai lupa diri sehingga hutang menjadi bertumpuk
Tagihan pay later yang menumpuk dapat membuat kita stress karena selalu mendapatkan notifikasi atau pembayaran untuk segera membayar, jika kita mempunyai uang untuk membayar, pasti tak masalah. Namun, bagaimana jika kita tak memiliki uang untuk membayar?
Alkitab mengajarkan gaya hidup sehat, salah satunya agar kita tak berhutang. Mungkin jika terpaksa berhutang, gunakan hutang hanya untuk kegiatan produktif,s eperti berdagang. Namun, jika kita berhutang hanya untuk memenuhi hawa nafsu, seperti membeli fashion, barang-barang kebutuhan yang kurang penting dan sebagainya, pikirkan lagi.
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, ….. (Roma 13:8)
Kepada siapapun seseorang hendak berutang, entah kepada pribadi atau Lembaga, maka orang tersebut akan menjadi budak si pemberi utang. Tahan hawa nafsu dan keinginan memakai barang-barang tertentu dengan memiliki gaya hidup penuh syukur setiap hari, karena ucapan syukur akan menangkal kita dari godaan berhutang atau menggunakan pay later.
Jika kita benar-benar menjalankan Firman Tuhan dengan benar dalam hal keuangan, maka kita tidak akan beutang sebab Tuhan yang akan memelihara kita dengan cara yang ajaib. Jadi sebelum berutang, cek dulu kondisi hidup rohani kita.
Dengarkan janji yang Allah firmankan kepada umat-Nya: “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi … Tuhan akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman”. ( Ulangan 28:1,12)
Janji Firman Tuhan ini berlaku bagi siapa saja dan berlaku sampai selamanya walaupun ditulis ribuan tahun yang lalu. Praktekkan dulu Firman Tuhan, baru kita akan melihat bagaimana penyertaan Tuhan dalam keuangan dan keinginan kita.
Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. (Mazmur 37:4)