Dunia Sibuk Flexing, Anak Tuhan Juga Boleh, Kok!
Pasti kita sudah tahu jika zaman sekarang banyak orang yang senang flexing atau pamer. Biasanya orang akan senang memamerkan uang, barang branded, bentuk tubuh dan sebagainya. Flexing kini menjadi sebuah trend dan dianggap kebanggaan tersendiri. Namun flexing dapat berujung petaka karena turut campurnya Dirjen Pajak dan kepolisian yang mempertanyakan kekayaan orang-orang kaya.
Sebagai anak Tuhan, kita boleh saja mengikuti trend, namun harus yang membangun dan mendatangkan damai sejahtera. Jangan flexing hanya untuk menyombongkan diri, untuk mendapatkan pujian atau followers di sosial media atau hanya untuk ikut-ikutan saja.
Alkitab membolehkan kita melakukan flexing namun harus bertujuan untuk Kerajaan Allah agar bukan nama kita yang semakin dikenal, melainkan nama Tuhan. Flexing yang kita lakukan pun harus benar-benar dari Tuhan, bukan dari kedagingan kita, supaya kita tidak berujung petaka.
“Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan. (1 Korintus 10:17)
Brother Yun seorang hamba Tuhan dari Cina yang pernah mengalami penderitaan pada saat pemerintah Cina melarang orang Kristen beribadah di gereja dan di rumah-rumah. Namun, Brother Yun tetap semangat melayani Tuhan sampai ia dipenjara tiga kali dan disiksa. Kini, Brother Yun tinggal di Jerman dan menjadi saksi bagi Yesus. Ia selalu bangga memamerkan penderitaan yang dialaminya bagi Tuhan dan menjadi kesaksian yang meneguhkan iman orang lain.
Saat ini, dikala semua orang mengalami kesulitan hidup, hal yang dapat kita lakukan adalah memamerkan kasih Tuhan. Dengan mulut kita, maka kita dapat memamerkan kuasa Tuhan Yesus, supaya banyak orang mengetahui bahwa Tuhan Yesus dapat menolong dan memulihkan.
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa yang membuat hidup kita berarti adalah kontribusi yang kita berikan kepada sesama agar mereka merasakan kasih Tuhan yang besar. Jejak yang ditinggalkan Yesus saat masih di dunia ini seharusnya memberi kita dasar hidup yang penuh kasih dan suka memberi. Inilah yang harus kita pamerkan atau flexing kepada dunia.
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat. (Filipi 4:5)