Standar Orang yang Dipilih Tuhan

Standar Orang yang Dipilih Tuhan

Tuhan tidak melihat kita seperti manusia melihat, namun Ia melihat dari sudut pandang yang tinggi dan mulia. Sedangkan kita cenderung melihat dari kekuatan dan kemampuan sendiri. Tuhan selalu dapat melihat potensi diri kita, bahwa kita dapat mencapai hal-hal besar bersama Dia dengan kekuatan Tuhan, oleh sebab itu jangan anggap remeh diri sendiri.

Gideon, merasa dirinya kecil sebagai umat Israel, namun Tuhan melihat potensi besar dan ketangguhan hatinya yang tersembunyi. Oleh sebab itu Tuhan memilih Gideon menjadi salah satu pahlawan Israel. Gideon yang belum menyadari potensinya cenderung dilingkupi rasa takut dan gentar jika melihat musuhnya, sehingga ia melihat dirinya kecil dan lemah.

Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku  adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku. (Hakim-hakim 6:15)

Tuhan melihat kita dari sudut pandang yang sangat berbeda dengan kita, bahkan sangat tidak kita sadari. Hal inilah yang dialami Gideon, pada waktu ia melihat dirinya kecil dan tak berdaya, justru Tuhan melihatnya sebagai pahlawan yang gagah berani. Jadi buat apa mendengar apa kata orang dan jangan menilai diri kita kecil dan lemah.

Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:12)

Kepahlawanan Gideon telah terbukti karena Israel mampu mengalahkan dua raja Midian sehingga umat Israel dapat hidup dengan tenang tanpa seranga musuh yang terlihat kuat. Tuhan memakai Gideon untuk mengalahkan dua raja yang kuat sekaligus, karena Tuhan tahu bahwa Gideon orang yang kuat dan gagah berani.

Standar yang Tuhan lihat dalam diri kita pun demikian, seperti halnya Tuhan melihat Gideon, begitupun Ia melihat diri kita. Tuhan memilih kita untuk menjadi pahlawan yang gagah berani agar dapat mengalahkan si Jahat, manusia daging kita, kenagkuhan hidup, keinginan duniawi dan nafsu-nafsu dunia. Standar Tuhan sangat tinggi dan mulia untuk kita yang dipilih-Nya, jadi mari pandang diri kita seperti Tuhan melihat kita.

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih  Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (1 Korintus 1:27)

Tags: , , , , , , , , , , ,

you're currently offline