Dua Hal yang Harus Kita Lakukan Jika Ingin Doa Segera Dijawab Tuhan
Untuk hal berdoa kepada Tuhan, kita tentu sudah tahu dan mengerti bahwa berdoa merupakan hal yang penting bagi orang Kristen. Namun, biasanya kita berdoa hanya untuk mengatakan keinginan kita atau mengutarakan pergumulan kita pada Tuhan, bukan? Pahami pengajaran Tuhan dalam “Prinsip Cari, Minta, Ketok” lebih dahulu agar semakin mengerti kehendak Tuhan.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius 7:7)
Ketika kita berdoa, pasti meminta permohonan agar dijawab Tuhan, namun hal selanjutnya yang Tuhan ajarkan adalah mencari. Berkat-berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita harus kita cari lebih dulu, karena Ia yang sudah membuka jalan-jalannya. Mencari berkat Tuhan berarti berjuang dengan segenap hati dan tenaga.
Dalam mencari berkat Tuhan pun kita harus selalu ingat bahwa pada prinsipnya Tuhan menginginkan kita untuk mencari Kebenaran-Nya terlebih dahulu, agar setelah kita mendapatkan jawaban doa kita maka kita tetap menjadi umat Tuhan yang tidak berubah dan tetap tahu diri di hadapan Tuhan.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)
Jika kita sudah mencari namun doa belum kunjung dijawab Tuhan, maka kita harus mengetok dulu sebab ada berkat yang sulit kita temukan jika kita tidak mengetok. Dalam KBBI online, mengetok atau mengetuk bisa berarti menggugah, membangkitkan atau menggerakkan. Jadi, ketika kita mengetok maka kita harus menggugah atau menggerakkan hati Tuhan.
Dalam berbagai mujizat yang Yesus lakukan, Ia lebih dulu tergerak hati oleh sesuatu hal yang membuat-Nya ingin menolong. Kisah orang sakit kusta yang disembukan Yesus memberi contoh menggerakkan hati Tuhan, yakni dengan datang pada Yesus sambil berlutut.
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” (Markus 1:40-41)