Belajar Bermental Baja Seperti Yehezkiel
Tuhan menginginkan kita bermental baja karena panggilan yang Ia berikan bagi kita tidak mudah. Untuk dapat menyelesaikan panggilan-Nya denga tuntas seperti rasul Paulus yang mengalami “finishing well” dalam menjalaninya, maka kita harus belajar memiliki mental baja.
Nabi Yehezkiel bermental baja karena Tuhan yang meneguhkannya, untuk menjadi penyambung lidah Tuhan bagi umat Israel saat itu yang kala itu menjadi tawanan di Babel. Nabi Yehezkiel mempunyai tugas untuk membawa umat Israel bertobat agar mengalami pemulihan sebab mereka sudah memberontak dan jauh dari Tuhan.
Tugas yang tak mudah ini tentu membuat Yehezkiel takut dan gentar, oleh sebab itu Tuhan kerap memanggilnya dengan sebutan “anak manusia” kepadanya. Panggilan ini agar mengingatkan Yehezkiel bahwa ia memang manusia biasa, sementara Tuhan sangat luar biasa.
Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu…(Yehezkiel 3:8)
Tuhan membajakan semangat Yehezkiel sehingga ia berani menegur umat Israel kembali ke jalan Tuhan. Begitu pun dengan kita, Tuhan telah membajakan semangat kita agar kita dapat menyelesaikan panggilan kita dengan “finishing well”, sekalipun kita mengalami banyak tantangan, rintangan bahkan harus mencucurkan air mata.
John Stephen Akhwari atlet lari dari Tanzania yang mengikuti Olimpiade 1968 di Meksiko sangat menginspirasi dunia karena pada saat lomba ia mengalami kram hebat yang membuatnya kalah di pertandingan. Tapi, ia masih terus berlari sampai garis finish meski terpincang-pincang sebab ia berpikir bahwa negara telah mengirimnya untuk menyelesaikan pertandingan. Kisah heroiknya telah menghebohkan dunia.
Jika kita kehilangan semangat hari ini, mari semangati diri kita sendiri. Seperti Daud yang kerap mengatakan, “Bangunlah, hai jiwaku!”. Percayalah bahwa Tuhan pun tidak lelah menyemangati kita karena Tuhan memiliki rencana yang besar untuk hidup kita. Rencana Tuhan tidak pernah gagal sekalipun kita gagal. Jangan biarkan situasi dan kondisi membuat kita larut dalam kegagalan kita. Bangkit, bersemangatlah dan berjalanlah lagi.