Atasi Konflik Pernikahan dengan Cara Firman Tuhan
Dalam perjalanan pernikahan kita pasti akan mengalami konflik dengan pasangan hidup, ini merupakan suatu hal yang wajar karena konflik akan membuat pernikahan semakin dewasa jika diatasi dengan cara yang tepat.
Jika kita sedang kesal atau kecewa dengan pasangan kita, maka kita akan cenderung marah-marah dan mengeluarkan kata-kata yang kita menjadi unek-unek di pikiran kita, namun Alkitab mengingatkan kita agar tidak melakukan dosa saat sedang emosi.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. (Efesus 4:26)
Jika memang kita ingin sekali mengelurkan kata-kata emosi dalam hatio kita, maka kita dapat mengungkapkannya tanpa harus melakukan dosa, yakni berkata-kata dalam hati saja, karena pada saat kita emosi biasanya kita akan mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan, misalnya umpatan, cacian dan sebagainya.
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela (Mazmur 4:4)
Yang harus kita lakukan jika terlibat konflik dalam pernikahan adalah benar-benar memikirkan akar masalah yang muncul untuk mencari jalan keluarnya. Diskusikan masalah dengan kepala dingin, tanpa saling menuntut dan saling mengkritik agar menemukan jalan keluar sesuai dengan yang diharapkan.
Konflik pernikahan terjadi karena ada andil dari kedua belah pihak, jadi kedua belah harus bersama-sama saling intropeksi diri dan jika ada terjadi kesalahan maka berusahalah untuk mengakuinya dengan rendah hati. Memiliki kerendahan hati untuk meminta maaf, saling mengampuni dan mau berubah akan membantu menyelesaikan konflik dengan lebih cepat.
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:31-32)