Tips Selalu Bahagia Walau dalam Cobaan Ala Yakobus
Respon apa yang kita miliki saat kita menjalani masa sulit atau cobaan hidup? Kitab Yakobus mengajarkan kita cara untuk selalu Bahagia meskipun menghadapi ujian. Mari mengetahui kebenaran sejati yang dapat memerdekakan kita dari beban hidup yang menyiksa.
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. (Yakobus 1:2)
Dalam ayat ini, Yakobus tidak sedang berkata untuk kita, namun ia mengatakannya untuk orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Kata-kata ini difokuskan kepada kedua belas suku umat Israel yang ada di perantauan pada masa setelah kematian Stefanus. Penulis kitab ini adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan Yesus.
Dalam suratnya, Yakobus diilhami Roh Kudus untuk menguatkan orang percaya pada masa itu, namun juga berlaku untuk kita saat ini yang sedang mengalami cobaan hidup. Yakobus mengingatkan kita untuk menganggap sebagai kebahagiaan apabila kita mengalami pencobaan. Namun, hal ini bukan berarti kita menyangkali apa yang kita alami atau berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmuitu menghasilkan ketekunan. (Yakobus 1:3)
Jadi, jika kita merespon untuk tetap Bahagia dalam cobaan hidup ini, maka iman kita akan menghasilkan ketekunan. Sebab bagi orang yang sudah mengenal Tuhan Yesus pasti mengetahui bahwa dalam setiap momen hidup ini kita tak akan pernah sendiri, karena Tuhan Yesus berjanji selalu menyertai.
Jangan merasa sendiri jika kita sedang menghadapi masalah yang berat, karena pikiran merasa sendiri dapat membuat kita frustasi, tertekan dan terluka, padahal kenyataannya kita tak pernah sendiri, agar iman kita tetap kuat sehingga kita memiliki ketabahan dalam menjalani hidup ini.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:4)
Iblis senang melihat kita hancur dalam cobaan hidup, namun Tuhan justru membangkitkan semangat kita agar kita dapat terus kuat dan bertahan. Jadi, usahakan untuk selalu berbahagia saat dalam cobaan, karena bersama Tuhan, kita pasti sanggup melewatinya.
Orang percaya yang menghadapi kesulitan dengan sukacita dan tetap Bahagia dapat mengembangkan iman, sehingga memiliki pengharapan pada Tuhan. Iman kita hanya dapat mencapai kedewasaan penuh saat diperhadapkan pada pengujian, kesulitan dan tantangan. Semua ini dapat menjadi tanda bahwa Tuhan mengakui komitmen kita kepada-Nya.