Petik Hikmat dari Pengalaman Hidup Ini Agar Selalu Alami Damai Sejahtera
Setiap pengalaman hidup selalu memberi kita pembelajaran tersendiri karena Tuhan sedang memproses kita melalui setiap peristiwa agar kita menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Jadi, mari kita memetic setiap pembelajaran hidup karena semua peristiwa sangat berharga dan Tuhan mengizinkan hal-hal apapun kita alami untuk kebaikan kita.
Pembelajaran hidup seharusnya membuat kita dapat semakin menata hidup, semakin merelakan karena kita pasti akan mengalami kehilangan, semakin tulus hati karena tidak semua hal akan berjalan mulus, semakin berserah sebab tidak semua rencana kita akan selalu berhasil dan semakin berhikmat karena Tuhan menginginkan kita selalu fleksibel dengan rencana-Nya.
Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. (Amsal 2:6)
Karena Tuhan memberikan hikmat dalam hidup kita yang mendatangkan pengetahuan dan kepandaian, maka hal ini dapat dijadikan bekal dalam hidup kita untuk menjalani rutinitas kita dalam semua aspek. Misalnya, dalam pergaulan atau hubungan dengan sesama manusia. Dengan hikmat yang Tuhan beri, kita dapat semakin belajar mengenali orang-orang ada di sekitar kita.
Ada orang-orang yang pergi meninggalkan kita, saat kita terpuruk atau tak memiliki apapun. Ada orang-orang yang tetap bertahan dengan kondisi terendah kita dan dapat menjadi bahu untuk bersandar. Semua tipe dan karakter orang-orang tersebut tentu dapat menjadi pembelajaran hidup ke depan bagi kita agar dapat berhikmat memilih teman baik atau pasangan hidup.
Kadang, kondisi terendah atau peristiwa buruk akan menimbulkan perasaan tidak berharga atau ragu akan masa depan kita dan hal yang harus kita lakukan adalah tetap memercayai Tuhan, sehingga kita dapat tetap merasakan damai sejahtera dari Tuhan.
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; (Mazmur 147:3)
Dalam perjalanan hidup ini, kita juga mengalami luka yang digoreskan oleh orang lain. Bawa luka-luka kita ke dalam tangan Tuhan dan serahkan kepada-Nya karena Ia snaggup mengubah luka-luka kita. Semua luka pasti dapat Tuhan sembuhkan dan biarlah luka-luka tersebut dapat menjadi pegangan bagi kita agar kita menjadi orang yang lebih baik dan tidak mudah menyakiti orang lain.
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu! (2 Korintus 13:11)