Hidup Berhikmat Sepanjang Tahun Bukan Mimpi, Cek Kisah Perwira Ini
Sebagai manusia biasa, kadang-kadang kita tidak mengerti maksud Tuhan atas hidup kita, atau kita juga kadang tidak menyadari jika perkataan atau perbuatan kita menyakiti orang lain, oleh sebab itu kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk mendapatkan solusinya.
Pada waktu hati kita jernih, kita dapat mendengarkan kata-kata Roh Kudus, agar kita dapat melakukan hal-hal benar. Namun, pada waktu hati kita tidak jernih karena dipenuhi oleh berbagai beban masalah, maka kita akan sulit mendengarkan Roh Kudus sehingga kita tidak akan mengerti maksud Tuhan atau tidak peka jika kita menyakiti orang lain.
Kisah Kornelius, seorang perwira kepala pasukan Italia yang takut akan Tuhan dapat menolong kita untuk memiliki hidup yang berhikmat dan sesuai kehendak Tuhan. Kornelius yang takut akan Tuhan dan suka memberi sedekah, mengalami kegundahan hati karena mendapat penglihatan dari Tuhan namun tak mengerti maknanya.
Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus. (Kisah Para Rasul 10:5)
Ketika Tuhan mengerti kegalauan hati Kornelius, maka Tuhan mengutus Simon Petrus untuk menolong Kornelius dan menyampaikan cerita Keselamatan tentang Tuhan Yesus. Setelah Simon Petrus menjelasakan semua kebenaran Firman Tuhan, lalu membaptis Korenlius, maka Kornelius menjadi manusia baru.
Kadang kala kita pun membutuhkan pimpinan Tuhan yang sejati dan hal itu dapat kita peroleh dengan mendengarkan hamba Tuhan atau orang-orang dewasa rohani yang Tuhan kirim dalam hidup kita. Namun, mendengarkan suara Tuhan dalam hidup orang yang Tuhan utus membutuhkan kerendahan hati dan sikap yang mau diubah.
Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. (Kisah Para Rasul 10:25)
Kunci untuk memiliki hidup yang berhikmat adalah memiliki respon yang benar dalam segala situasi, karena masa kesusahan dapat dipakai Tuhan untuk mendatangkan kebaikan di masa depan kita. Jika kita mau menjadi orang berhikmat, kuasai diri dan tetap tenang sambil menunggu Tuhan bertindak.
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” (Kisah Para Rasul 11:18)