Lawan Arus Dunia Ini dengan Penuh Damai Sejahtera
Kadangkala mungkin kita berpikir bahwa kita tak memiliki harta yang melimpah, jabatan yang bagus atau uang yang banyak dalam tabungan sehingga kita berpikir bahwa kita menjadi orang yang kurang diberkati. Padahal, ukuran berkat Tuhan tidak dapat dinilai dengan uang, status, jabatan atau harta benda.
Raja Daud tahu pasti bahwa meskipun ia tak memiliki apapun di dunia ini, namun jika ia memiliki Tuhan dalam hidupnya, maka semuanya pasti akan baik-baik saja dan akan aman dalam naungan Tuhan. Prinsip inilah yang harus kita praktekkan dalam hidup kita.
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batukudan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. (Mazmur 73:26)
Hanya orang yang puas batinnya Bersama Tuhan akan dapat memiliki prinsip ini, sebab pada waktu kita memiliki Tuhan Yesus dalam hidup kita berarti kita memiliki segalanya di hidup kita. Jika Tuhan adalah Gembala Agung kita maka kita pasti tak akan kekurangan dalam hidup ini.
Ketika kita memiliki prinsip hidup ini, maka sekalipun kita sedang ada dalam masalah berat atau sedang tak memiliki apapun atau tak memiliki siapapun di dunia ini, maka batin kita tak akan terusik oleh semua kekurangan itu, sebab Tuhan telah memenuhinya lebih dari segalanya.
Pada saat Tuhan mengutus kita ke dunia ini, Ia tidak menginginkan kita menjadi orang yang suka meratapi kehidupan dan kekurangan kita, namun Ia mau supaya kita menjadi orang yang bisa melawan arus dunia dan menghadapi kesukaran dengan cara Tuhan. pada waktu kita dapat melihat kesukaran dari cara pandang Tuhan, maka kita pasti mendapat kekuatan untuk melawan arus dunia ini dengan penuh damai sejahtera.
Walaupun masalah masih ada namun kita percaya Tuhan beserta, walaupun jalan keluar belum terlihat namun kita percaya pemeliharaan Tuhan sempurna. Inilah yang diimani rasul Paulus dalam perjalanan kerohaniannya mengiring Tuhan Yesus dan memberitakan Firman Tuhan. Rasul Paulus tidak menjadikan kekurangannya sebagai sesuatu yang harus diratapi malah bermegah dengan segala penderitaannya.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan,baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. (Filipi 4:12)