Jalani Perintah Tuhan Itu Tidak Berat Tapi Datangkan Berkat
Jika kita memandang perintah Tuhan dari sudut pandang kita sendiri, maka kita pasti merasa berat untuk mengerjakannya, padahal perintah Tuhan yang kita kerjakan dengan bemar pasti akan membawa berkat. Jadi, kita harus memandang perintah Tuhan dari cara pandang Tuhan walaupun kita tidak mengerti perintah-Nya.
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. (Mazmur 19:8)
Seperti bangsa Israel yang mendapat Sepuluh Perintah Allah melalui Musa, kita pun demikian halnya mendapat Sepuluh Perintah tersebut untuk kita lakukan di zaman ini. Sepuluh Perintah Allah di zaman Perjanjian Lama tetap masih relevan untuk kita taati di masa kasih karunia ini, karena Firman Tuhan berlaku untuk selama-lamanya.
Saat Tuhan Yesus hadir di dunia ini, Ia merangkum semua Sepuluh Perintah tersebut menjadi dua bagian saja dan juga menjadi begitu mudah kita lakukan di masa kini, karena semua yang Tuhan perintahkan sudah mencakup dalam segala aspek kehidupan kita.
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37-39)
Mengasihi Tuhan pasti akan berdampak mengasihi sesama manusia, namun jika tidak demikian maka kasih kita kepada Tuhan merupakan omong kosong belaka, karena bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kasat mata, jika kita membenci manusia yang terlihat oleh mata kita?
Nilai kasih yang tertinggi kita haruslah kita berikan pada Tuhan, karena Ia kita ada di dunia ini. Jika hati kita mengasihi Tuhan maka kita tidak akan melakukan sesuatu yang menyakiti hati Tuhan. Jika kita mengasihi Tuhan, maka kita pun pasti mengasihi sesama kita, dalam segala situasi dan kondisi.
Dengan mengerti perintah Tuhan ini, maka kita dapat menjadi orang baik dalam dunia ini dan menjadi anak kesayangan Tuhan. Jika kita memandang perintah Tuhan dari sudut pandang Tuhan maka kita akan mendapatkan berkat-berkat Tuhan dan mendapatkan kehidupan yang diinginkan Tuhan.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17)