Merasa Menjadi Orang yang Paling Menderita? Stop, Cek Dulu Kebenaran Firman-Nya!
Jika kita sedang menanggung beban masalah yang berat dan belum ada jalan keluar, maka kita kerap menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal, jika kita mau melihat di sekitar kita masih banyak orang yang lebih menderita dari diri kita, hanya kita saja yang tidak merasakannya.
Perasaan paling menderita pun pernah dialami oleh tokoh-tokoh Alkitab, bahkan Tuhan Yesus pun mungkin pernah merasakannya saat Ia akan mengalami kematian-Nya, sehingga Ia berkata pada Bapa agar cawan penderitaan-Nya berlalu. Tuhan Yesus yang pernah menjadi manusia 100% sudah pernah merasakan penderitaan yang kita alami saat ini.
Karena itulah, sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia memberikan kita Roh Kudus sebagai Roh Penghibur serta memberikan kita janji bahwa Ia akan tidak pernah meninggalkan kita. Mari memahami bahwa penderitaan hidup kita bukanlah akhir segalanya dan pasti aka nada masa berakhirnya.
“Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”(Ulangan 31:6)
Elia pernah mengalami orang yang paling menderita sampai ia ingin mati. Pergumulannya menjadi pembawa suara Tuhan dan menuntun umat Allah menjadi sangat berat padahal dia mendedikasikan diri secara sungguh-sungguh dan mendalam pada Tuhan. Elia merasa sendiri dan malang, sampai Allah harus meyakinkan dia lagi bahwa segala sesuatu tidaklah seburuk yang dia takutkan dan masih ada orang-orang yang tetap bersamanya.
Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.” (1 Raja-raja 1:19)
Allah selalu menyiapkan support system dalam hidup kita, misalnya saja keluarga, pasangan atau teman-teman yang baik. Gunakanlah semua support system yang ada dengan baik karena mereka dipercayakan Tuhan untuk saling menopang. Tak ada manusia yang tidak mampu melewati penderitaannya, sebab Tuhan tahu batas kelemahan kita. Sadarilah bahwa kita tak sendiri dan bukan orang yang paling menderita di dunia.
Tuhanlah Penjagamu,Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mazmur 121:5)