Anak Tuhan tak Boleh Terperangkap Zona Nyaman. Ini Alasannya!
Zona nyaman memang menyenangkan, karena membuat kita tak perlu lagi berpikir keras atau berusaha sekuat tenaga. Namun, zona nyaman merupakan tempat yang membuat kita tidak bertumbuh, padahal Tuhan menginginkan kita selalu mengalami pembaharuan budi dan fleksibel dalam mengikuti kehendak-Nya.
Dalam Alkitab, kita dapat melihat bangsa pilihan Tuhan, yakni bangsa Israel yang mengalami zona nyaman sehingga tidak memiliki tanah pusaka sebab karakter mereka yang tidak percaya pada kekuatan Tuhan dan mau mencari aman saja atau tidak mau repot, padahal hal ini akan mendatangkan kerugian di kemudian hari sehingga bangsa Israel gagal menguasai seluruh tanah perjanjian.
Tetapi pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, dan karena tanah itu hutan, haruslah kamu membukanya; kamu akan memilikinya sampai kepada ujung-ujungnya, sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat.” (Yosua 17:18)
Ada dua alasan mengapa bangsa Israel gagal menguasai seluruh tanah Kanaan, yakni karena mereka berkompromi dengan kehendak Allah demi mendapatkan kemudahan, padahal kemudahan hanya akan membawa kemalasan dan enggan mencoba. Kemudahan pun mendatangkan benih-benih kemunduran sebab kita menjadi tidak kreatif.
Faktor lain yang membuat bangsa Israel tidak mengalami kemenangan dalam menguasai seluruh tanah Kanaan adalah karena mereka tidak percaya diri sebab musuh memiliki persenjataan yang canggih, padahal bangsa Israel memiliki Allah yang kuat dan sudah seharusnya mereka memercayai kekuatan Tuhan daripada minder dan tak berani menghadapi musuh.
Pada waktu kita tidak berani keluar dari zona nyaman karena alasan takut, malu, tidak percaya diri bahkan berkompromi dengan kehendak Allah maka kita sedang kehilangan berkat-berkat di masa kini dan masa depan yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Jika sudah begini, jangan heran bila hidup kita berjalan stagnan bahkan mengalami kemunduran.
Untuk membuang semua faktor yang menyebabkan kita tetap berada dalam zona nyaman, maka kita harus berada dalam poros kehendak Tuhan dan harus taat pada Tuhan. Tuhan menginginkan kita mengalami perubahan dan pertumbuhan menuju hidup kelimpahan yang sudah Ia siapkan, tetapi dengan kerja keras, bukan dengan kemudahan.
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yohanes 5:17)