Orang Kristen Zaman Now Rentan Terserang Toxic Christianity, Cek Dulu, Yuk!
Di akhir zaman ini kita harus semakin sering melihat ke dalam diri kita, apakah kita sudah sungguh-sungguh menjadi pengikut Tuhan Yesus atau hanya sekadar beragama Kristen saja, supaya hidup kita tak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Pengikut Tuhan Yesus adalah orang yang benar-benar mengikuti gaya hidup Tuhan Yesus, sehingga hidupnya menjadi berkat bukan menjadi racun bagi orang lain atau menjadi Toxic Christianity.
Toxic Christianity merupakan kehidupan Kekristenan yang tidak menerapkan Firman Tuhan sehingga kehidupan Kekristenan menjadi racun bagi diri sendiri dan orang lain. Hasil dari Kekristenan beracun adalah kehidupan kelam di akhir nanti.
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. (Yohanes 15:6)
Ciri utama orang Kekristenan yang beracun adalah tidak menerapkan kasih dalam hidup. Tidak memiliki belas kasihan Tuhan akan mencerminkan orang Kristen yang asal saja dalam hidupnya, karena berpikir mengasihi tidak penting.
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37-39)
Ciri selanjutnya dari Kekristenan yang beracun adalah selalu merasa benar karena sudah mengerti kebenaran, sehingga tidak lagi memedulikan perasaan orang lain atau level keimanan orang lain.
Tipe ini mirip seperti orang Farisi yang ahli kitab namun tidak menghidupinya sehingga menjadi orang munafik dan menyebalkan. Tuhan Yesus menasehati kita agar Kekristenan kita tidak seperti ini.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. (Matius 23:27)