Saat Mujizat Seperti Barang Langka, Kita Perlu Ini

Saat Mujizat Seperti Barang Langka, Kita Perlu Ini

Sedang mengalami kebosanan hidup atau hidup mengalami stagnasi dan membutuhkan mujizat Tuhan, namun mujizat belum juga terjadi? Sabar, mungkin kita memerlukan hal yang Tuhan tunggu.

Mujizat adalah cara penyediaan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan umat-Nya dan cara Tuhan memerhatikan hidup umat-Nya. Percayalah bahwa Tuhan selalu memberikan mujizat pada kita, karena Ia Maha Pengasih.

Namun, jika mujizat seperti barang langka, berarti kita harus mengubah cara pikir kita dahulu dalam memahami mujizat Tuhan. Seperti yang kita ketahui, bahwa mujizat muncul dari iman percaya, maka kita harus miliki dulu iman kepada Tuhan.

Percaya dahulu bahwa mujizat sudah terjadi merupakan pola pikir baru yang Tuhan sukai. Bayangkan bahwa Tuhan sudah menyediakan mujizat yang kita sangat perlukan saat ini. Menangkan dalam spirit atau jiwa kita bahwa kita sudah mendapat, maka hal itu akan segera menjadi nyata.

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu…. (Mazmur 34:9)

Ubah pikiran kita menjadi pikiran yang memercayai lebih dulu baru bertindak, dimana kita bergembira karena mujizat seolah-olah sudah terjadi. Inilah yang dimaksud dengan “kecaplah” dari si penulis Mazmur. Mengecap atau merasakan terlebih dahulu.

Jika kita sudah memiliki iman untuk mengecap mujizat Tuhan, tunggulah sampai hal itu benar-benar terjadi. Seringkali Tuhan menguji kita melalui berbagai hal agar Dia menemukan hati yang tetap percaya kepada-Nya. Sabarlah menunggu iman kita terbukti.

Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. (Mazmur 34:17)

Jangan berpikir akan berubah setelah menerima mujizat Tuhan, tapi berubahlah terlebih dahulu sebelum menerima mujizat Tuhan. Orang yang percaya pada Tuhan, setiap hari hidupnya pasti mengalami pembaharuan sehingga mudah berubah.

Mujizat terbesar dalam hidup kita sehari-hari adalah perubahan tujuan hidup kita, dari kesia-siaan menjadi hidup yang setiap saat untuk Tuhan.

you're currently offline