Tetap Melayani Tuhan dalam Derita? Terima Kebaikan Ini
Melayani Tuhan dalam keadaan sehat dan baik-baik saja memang sepertinya wajar saja, namun bagaimana jika kita diminta tetap melayani Tuhan sementara kondisi fisik sedang tak baik serta kondisi keuangan atau keluarga pun sedang tak memungkinkan.
Inilah bentuk kita rela melayani Tuhan, yakni bersedia dipakai Tuhan kapan saja dan dimana saja, entah dalam keadaan sakit atau sehat, serta dalam kondisi apapun, sebab kesempatan yang diberikan belum tentu dapat terulang kembali.
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1 Korintus 15:58)
Melayani Tuhan tak harus dilakukan di dalam gereja atau dalam sebuah ibadah, sebab melayani tidak terbatas dalam sebuah ritual ibadah. Melayani Tuhan dapat kita lakukan dengan mengunjungi orang sakit, menginjil, berbagi kasih di panti asuhan dan sebagainya.
Seringkali muncul rintangan dan tantangan dalam melayani Tuhan, seperti yang dihadapi oleh nabi Yeremia, yang menghadapi hinaan, aniaya bahkan situasi yang berbahaya dalam melayani Tuhan di zamannya.
Yeremia diutus Tuhan bagi umat Israel dalam usia yang masih muda dan belum berpengalaman. Namun, Tuhan memanggilnya menjadi penyambung mulut Tuhan agar bangsa Israel hidup dalam jalan Tuhan dan mengalami kehidupan yang baik, namun bangsa Israel sangat keras kepala.
Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka. (Yeremia 18:20)
Dengan berbagai cara nabi Yeremia menyampaikan perkataan Tuhan kepada umat Israel agar bertobat, tetapi tak juga didengar bangsa Israel, malah Yeremia dianiaya, akan dibunuh, dipenjarakan sampai diungsikan ke Mesir, namun Yeremia tetap setia pada Tuhan karena ia tahu ada pembelaan sekaligus upah yang Tuhan berikan.
Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh. (Yeremia 31:14 & 16)