Masih Sulit Mengendalikan Diri? Alkitab Punya Solusinya

Masih Sulit Mengendalikan Diri? Alkitab Punya Solusinya

Mengendalikan diri menjadi sebuah tindakan yang sulit kita lakukan jika sedang berada dalam puncaknya, misalnya saja sedang sangat emosi atau tertekan.

Meluapkan rasa emosi memang wajar, namun jika sangat berlebihan akan sangat merugikan orang lain dan diri kita sendiri. Jadi, sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mari belajar mengendalikan diri kita.

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. (Amsal 25:28)

Kota yang roboh temboknya akan sangat mudah dihancurkan atau diserang oleh musuh. Jadi, seperti itulah yang terjadi jika tak bisa mengendalikan diri. Iblis atau si jahat akan sangat mudah mencari celah untuk menguasai diri kita.

Dalam pertempuran, pengendalian diri diibaratkan sebagai prajurit yang menjaga bentengnya agar agar terhindar dari musuh. Begitulah jika kita dapat mengendalikan diri, maka kita dapat terhindar dari malapetaka.

Pengendalian diri bisa dalam bentuk menahan amarah atau menjauhi godaan agar tetap kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan memiliki pengendalian diri maka kita bisa menang atas diri kita sendiri dan juga menang dari musuh kita.

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32)

Kita harus dapat mempertahankan tembok pengendalian diri dari cobaan, dengan melatihnya secara rutin. Jika emosi atau godaan yang datang sudah sangat berat, tariklah nafas panjang lalu hembuskan, lakukan hal ini berulang-ulang.

Langkah selanjutnya adalah dengan mendeklarasikan Firman Tuhan jika situasinya sudah tak bisa dikendalikan, katakan bahwa, “Saya lebih dari pemenang dan dapat mengendalikan diri sebab ada Roh Allah dalam diri saya dan Roh Allah lebih besar kuasa-Nya dari roh dunia ini”.

Percayalah dengan kuasa darah Yesus yang telah mengalahkan dunia pasti berhasil mengubahkan diri kita sehingga kita dapat memiliki kehidupan yang menghasilkan buah-buah Roh serta memiliki karakter Kristus dalam diri kita.

you're currently offline