Mengalami Hidup yang Terus Dibaharui Tuhan
Pada zaman sebelum Tuhan Yesus hadir di bumi, bangsa Israel menyucikan hidup mereka dari dosa dengan mempersembahkan korban, inilah sebabnya Yesus hadir ke dunia, agar kita tak seperti bangsa Israel pada masa itu.
Yesus melakukan pembaharuan bagi manusia melalui pengorbanan dan kematian-Nya. Transformasi yang Yesus lakukan dengan tujuan umat-Nya bisa diselamatkan dari dosa ini telah membaharui hidup kita setiap saat.
Oleh sebab itu, setiap kali kita makan dan minum perjamuan kudus, maka kita dibawa kembali pada pengorbanan Yesus yang telah membaharui hidup kita. Jika kita mengingat dan melakukannya berarti kita kembali mengalami pembaharuan.
Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” (Lukas 14:15)
Perjamuan kudus yang biasa kita lakukan merupakan bentuk perjamuan sekaligus perjumpaan kita dengan Tuhan, oleh sebab setiap kali kita melakukan perjamuan kudus pasti kita merasa hadirat Tuhan, pemulihan dan pembaharuan.
Momen perjamuan kudus adalah momen yang harus kita lakukan dan maknai dengan sikap hati penuh kekudusan sebab Allah adalah kudus, jadi kita pun harus menguduskan diri terlebih dahulu.
Pada kedatangan Yesus yang kedua kali nanti, Ia pun akan kembali mengadakan perjamuan kudus bagi umat-Nya untuk merayakan penggenapan seutuhnya rencana Bapa dari penyelematan si jahat dan kemenangan Yesus patut dirayakan
Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” (Wahyu 19:9)
Jika kita ingin dijamu kembali oleh Anak Domba Paskah, maka kita harus meyakinkan diri bahwa kita telah mengalami pembaharuan hidup setiap saat sehingga kita layak menjadi tamu undangan perjamuan Anak Domba pada hari-Nya kelak.