Jangan Mencoba Mandiri dari Tuhan, Ini Akibatnya

Jangan Mencoba Mandiri dari Tuhan, Ini Akibatnya

Apapun yang kita lakukan atas dasar kepercayaan diri dan mengandalkan kekuatan manusia akan berakhir sia-sia. Orang-orang yang membangun menara Babel telah membuktikan bahwa tidak melibatkan Tuhan dan kesombongan akan menjadi malapetaka bagi kita.

Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kejadian 11:4)

Menara Babel dibangun 700 tahun setelah peristiwa air bah di zaman Nuh yang menghancurkan bumi ini. Meski peristiwa air bah sudah berlalu, namun orang-orang zaman itu masih trauma akan banjir sehingga mereka berinisiatif mendirikan menara demi menghindari banjir besar.

Apakah inisiatif ini salah?

Tentu tidak. Namun, bukankah Firman Tuhan sudah mengajarkan umat-Nya bahwa kita harus melibatkan Tuhan dalam segala perbuatan dan rencana kita, sebab tanpa Tuhan maka semuanya akan sia-sia.

Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:6)

Menara Babel dibangun atas dasar rasa kuatir akan bencana banjir atau air bah, sebab mereka tidak memercayai Tuhan, tetapi lebih percaya pada kekuatan dan kepandaian manusia. Maka Tuhan menghancurkan segala pekerjaan mereka.

Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. (Kejadian 11:8)

Jangan pernah mencoba mandiri dari Tuhan dengan membuat perencanaan tanpa melibatkan Tuhan, sebab hanya akan merugikan diri kita sendiri, sebab di luar Tuhan hanya ada kebinasaan.

Ketika Tuhan menggagalkan proyek menara Babel, bukan berarti Tuhan takut tersaingi oleh mereka yang pintar dan mampu mencapai langit, namun Tuhan hanya ingin manusia tidak binasa.

Kesombongan dan usaha kita untuk membuktikan pada dunia bahwa kita pandai atau hebat merupakan jalan menuju kebinasaan, sebab hal itu merupakan karakter Iblis yang suka menonjolkan diri.

Mari belajar melibatkan Tuhan dalam segala hal, seperti layaknya anak kecil yang selalu meminta persetujuan orang tuanya dalam segala hal, maka kita akan selalu melihat perbuatan ajaib dari campur tangan Tuhan.

you're currently offline