Mengambil Berkat Besar dari Krisis Hidup Kita
Mari belajar dari Daud, bagaimana ia mengalahkan Goliat, si raksasa bangsa Filistin sehingga membawanya menggapai puncak kejayaan dengan menjadi raja bangsa Israel.
Raksasa besar atau krisis dalam hidup kita bisa kita gunakan sebagai jalan meraih masa keemasan jika kita mau tetap berpaut pada Tuhan. Jangan geser sedikitpun hidup kita dari Tuhan, sebab jika jauh dari Tuhan maka kita pasti tak berdaya. Berkat besar terletak pada Tuhan dan sekitar kita.
Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. (1 Samuel 17:15)
Daud tetap setia menggembalakan domba-domba ayahnya walaupun ia telah menjadi pembawa senjata di istana raja Saul. Daud mengerti bagaimana ia harus menempatkan diri dan ia pun tidak lupa dengan masa lalunya serta dari mana ia berasal.
Hal inilah yang membuat Tuhan mengangkat Daud ke masa depan yang penuh pengharapan. Jangan lupakan masa lalu tempat kita berasal dan jadilah rendah hati agar perkenan Tuhan tetap ada dalam diri kita.
Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?” (1 Samuel 18:18)
Berkat besar sering datang bersama ujian, dimana hati kita diuji apakah kita ambisius atau tetap rendah hati. Pada waktu raja Saul akan memberikan Mikhal, anak perempuannya sebagai istri Daud, raja Saul memiliki niat jahat.
Namun, Daud tetap tulus hati dan tahu diri sehingga ia merasa tak layak memperistri anak raja, walaupun pada akhirnya ia menikahi Mikhal. Kunci untuk mengambil berkat besar dari Tuhan, yakni tetap tulus hati dan tahu diri.
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. (1 Samuel 18:1)
Daud mendapatkan berkat besar dari keluarga raja Saul, bukan hanya mendapat istri tetapi juga menjadi sahabat anak raja Saul, yaitu Yonatan. Hal ini tentu merupakan sebuah kesempatan istimewa karena tak semua orang mendapatkannya, bahkan mungkin kakak-kakak Daud bisa saja iri hati.
Percayalah bahwa apapun yang kita sentuh, jika kita diurapi Tuhan maka hal itu dapat menjadi berkat besar bagi kita. Teladan Daud dapat kita tiru, yakni memiliki hati yang tulus dan tahu diri di hadapan siapa dia berdiri.