Ini 4 Ukuran Sukses Menurut Alkitab
Alkitab memiliki standar kesuksesan sendiri yang berbeda dengan dunia ini. Jika kesuksesan dari pandangan dunia akan mengacu pada kekayaan, harta, jabatan, status, gelar, pendidikan, dan sebagainya.
Namun, kesuksesan menurut Alkitab akan mengacu pada hal-hal kekal, dimana nilainya tak bisa diukur oleh apapun karena kekekalan merupakan sebuah hasil akhir yang akan kita peroleh saat kembali ke rumah Bapa. Simak nilai sukses menurut Alkitab ini.
- Prioritas kesetiaan
Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia…(2 Timotius 2:12)
Tuhan sangat menyukai kesetiaan, dalam hal apapun, seperti pekerjaan, keluarga, pelayanan dan sebagainya. Jika kita kecewa dengan prosesnya yang lama, bertekunlah karena Tuhan sedang mempersiapkan kita dengan baik.
- Tidak membandingkan diri
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. (1 Korintus 12:6)
Tuhan menciptakan semua orang dengan talentanya masing-masing, jadi fokuslah mengembangkan dan terus gali potensi diri untuk kemuliaan Tuhan. Jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain, sebab semua orang unik dan berharga bagi Tuhan.
- Fokus hal kekal
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:18)
Jika kesuksesan duniawi selalu tertuju pada kebinasaan, maka sukses menurut Alkitab tertuju pada hal kekal sehingga kita harus serius pada perkara yang Tuhan kehendaki. Fokuskan diri pada kekekalan dengan melihat ke “atas’ dan memikirkan untuk menggunakan yang Tuhan beri bagi Kerajaan-Nya.
- Selesaikan dengan panggilan Tuhan
juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang. (Mazmur 71:18)
Jika kita sudah lelah dengan rutinitas setiap hari dan ingin menyerah, ingatlah akan panggilan Tuhan dalam hidup kita dan tujuan mulia-Nya ketika Ia menciptakan kita, lalu selesaikan semuanya sampai tuntas, seperti Paulus berkata, “telah mencapai garis akhir dengan baik”.