Merasa Lemah? Berbanggalah Agar Mendapatkan Hal Ini dari Tuhan
Kelemahan tubuh pasti membuat kita menggerutu dan berputus asa, namun hal ini tidak terjadi pada rasul Paulus, ia justru malah membanggakan kelemahannya karena ia tahu hal itu bukan akhir dari segalanya.
Walaupun mengalami kelemahan tubuh yang disebutnya sebagai “duri dalam daging”, namun rasul Paulus malah bermegah di dalam Tuhan sebab ia tahu bahwa kekuatannya berasal dari Tuhan yang berkuasa.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)
Sebagai manusia biasa, rasul Paulus pun sama seperti kita, pernah mengeluh kepada Tuhan atas penderitaan atau kelemahan dirinya. Keluhan bukan suatu hal yang menunjukkan kita lemah, tetapi bagaimana kita mengeluh dapat menunjukkan kelemahan kita.
Jika kita seringkali mengeluh atas penderitaan atau kelemahan diri kita, maka kita sama saja tak menyadari kasih dan kekuatan Tuhan, jadi jika kita mengeluh, kita pun harus tahu batasnya.
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. (2 Korintus 12:8)
Rasul Paulus mengatakan bahwa ia hanya tiga kali berkeluh kesah akan duri dalam dagingnya, setelah itu ia bermegah atau bersyukur karena Tuhan sumber kekuatannya akan berkuasa di dalam kelemahan tubuhnya.
Meski Alkitab tidak menjelaskan apakah duri dalam daging rasul Paulus berupa penyakit atau cacat fisiknya, tetapi kita tahu bahwa hal itu cukup menggangunya, oleh sebab itu ia meminta kepada Tuhan agar Tuhan mencabutnya dari tubuhnya.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2 Korintus 12:10)
Jangan menjadikan kelemahan tubuh kita sebagai suatu halangan yang merintangi untuk menjalani panggilan Tuhan. Setelah mengeluh, mari berbangga atas kelemahan kita sebab kita akan menjadi kuat di dalam kasih karunia Tuhan.