Tetap Kuat dalam Goncangan karena Iman yang Matang Seperti Ini
Orang yang mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan, imannya akan terus bertumbuh dewasa dan matang karena tidak pernah meninggalkan Tuhan serta tetap dalam tuntunan Tuhan.
Walaupun tidak mudah, namun tipe orang yang seperti ini akan tetap kuat meski di tengah goncangan hidup yang berat. Tokoh Hana sudah membuktikannya dan kita pun dapat meniru teladan Hana yang memiliki iman semakin matang di tengah goncangan.
- Konsisten dengan Tuhan
Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. (1 Samuel 1:10)
Seperti yang kita tahu bahwa Hana mandul sehingga madunya menghinanya, namun Hana tetap konsisten mengadu dan berdoa pada Tuhan. Yang perlu kita lakukan di tengah goncangan hanya konsisten dengan Tuhan dan tak berpaling ke hal lain.
- Komitmen
Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” (1 Samuel 1:11)
Apa yang dapat Tuhan percayai dari kita? Komitmen dan integritas kita. Hana berkomitmen untuk mengutamakan Tuhan dalam hidupnya dan merelakan buah hatinya menjadi milik Tuhan, dan inilah yang menggugah hati Tuhan. Jadikan komitmen hidup kita menyentuh hati Tuhan sehingga kita diperkenan Tuhan.
- Menerima proses
Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama.” (1 Samuel 1:16)
Hana mengetahui panggilan Tuhan dalam hidupnya dan menerima proses Tuhan meskipun terasa sakit, ia tetap menjalaninya. Orang yang memberikan hidupnya bagi Tuhan tak akan ditinggalkan.
- Penuh harap
Sesudah itu berkatalah perempuan itu: “Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. (1 Samuel 1:18)
Hana menaruh harapannya pada Tuhan serta menempatkan Tuhan pada prioritas tertinggi dan terutama dalam hidupnya, sehingga ia mendapatkan Samuel. Tak akan pernah ada yang sia-sia ketika kita menaruh harap pada Tuhan.