Hati-hati, Mentalitas Ini Dapat Halangi Berkat Tuhan!

Hati-hati, Mentalitas Ini Dapat Halangi Berkat Tuhan!

Tuhan selalu menginginkan anak-anak-Nya mengalami kemajuan dalam hidup, karena Tuhan menjanjikan hidup yang berkelimpahan. Namun, pada kenyataannya tidak semua anak Tuhan mendapatkan hidup berkelimpahan.

Jika kita belum mengalami hidup berkelimpahan, hal ini bukan karena Tuhan tidak menepati janji-Nya, melainkan karena ada mentalitas kita yang dapat menghalangi berkat Tuhan.

  1. Ketidaktahuan

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:12)

Kita harus tahu bahwa setelah kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka status kita menjadi anak Tuhan. Jika kita tidak tahu kebenaran ini, maka meski sudah menerima Yesus, tetapi kita tetap memiliki mentalitas yang salah sehingga hidup kita tidak berubah.

  1. Kemalasan

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (Amsal 12:27)

Faktor kemalasan ada berbagai macam, misalnya saja pasif dan akan bergerak jika mendapat perintah. Malas karena suka menunda-nunda pekerjaan dan malas karena tidak mau melakukan pekerjaan yang sukar atau tidak suak kerja keras. Semua jenis kemalasan akan membuat kita tidak akan merasakan berkat-berkat Tuhan.

  1. Tidak jujur

“Mereka tidak tahu berbuat jujur,” demikianlah firman TUHAN, “mereka itu yang menimbun kekerasan dan aniaya di dalam purinya.” (Amos 3:10)

Ketidakjujuran akan merusak hidup kita, sebab Firman Tuhan berkata bahwa kita akan menerima buah dari perbuatan kita. Mari berhati-hati.

  1. Kesombongan

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yesaya 2:11)

Kesombongan akan menghalangi berkat Tuhan, sebab orang sombong pasti tidak mau mendengarkan orang lain dan tidak mau melakukan hal kecil, padahal berkat yang besar dimulai dari hal-hal kecil. Mari berubah oleh pembaharuan budi dan iman kita.

you're currently offline