Masih Setia dengan Tuhan kan? Terima Kebaikan Ini
Tuhan mencari kesetiaan dalam diri umat-Nya, karena Ia setia maka Ia pun senang dengan orang yang setia. Tanpa kesetiaan, kita tak akan mungkin mengalami dan menerima janji-janji Tuhan.
Kesetiaan harus berakar pada hubungan kita dengan Tuhan. Ketika kita jauh dari Tuhan dan lemah dalam Firman Tuhan, bisa saja kita menjadi tidak setia dengan Tuhan, sebab kita tak memiliki pondasi untuk berpegangan.
Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. (2 Tesalonika 3:3)
Tidak mudah untuk tetap setia kepada Tuhan, oleh sebab itu kita membutuhkan tuntunan-Nya agar tetap setia. Berkomitmen membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan setiap hari menjadi langkah awal untuk terus setia.
Selanjutnya adalah melatih diri untuk peka mendengar suara Roh Kudus di setiap langkah hidup kita. Dengan tuntunan Tuhan maka kita dapat terus berjuang membulatkan hati untuk terus setia.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. (1 Tesalonika 5:24)
Orang yang setia akan selalu ada di hati Tuhan dan akan merasakan apa yang Tuhan miliki, sebab hidupnya melekat pada Tuhan seperti yang Yesus dan Bapa ajarkan, yakni menjadi satu dalam hubungan yang intim.
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. (Lukas 15:31)
Tuhan menggambarkan kesetiaan kita seperti anak suling yang tetap tinggal dengan Bapanya dalam suka dan duka dan tidak meninggalkan Bapanya seperti si bungsu yang mengikuti nafsunya. Maka kita layak menerima segala yang Bapa miliki, yang penuh dengan kebaikan.