Mengalami Kuasa Kebangkitan Yesus dalam Keputusasaan
Pernahkah kita merasakan hidup kita yang biasa-biasa saja sehingga perlu pemulihan Tuhan namun tak kunjung tiba? Penantian kita akan pemulihan pasti terjadi asal kita mau berdiri dan mencari Yesus seperti Maria.
Maria pergi pagi-pagi ke kubur Yesus untuk bertemu Yesus yang ia cintai dan kagumi, karena Yesus pernah membebaskannya dari ikatan 7 roh jahat dalam dirinya sehingga ketika Yesus memulihkannya, Ia begitu mengasihi Yesus bahkan menyerahkan hidup dan hartanya bagi Yesus.
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. (Matius 28:1)
Pada waktu ada orang yang rindu bertemu Yesus maka pemulihan dan perubahan pasti terjadi. Gunakan waktu perdana kita dalam memulai hari untuk bertemu Yesus, karena hal itu tak akan sia-sia.
Setelah kita dalam hadirat Tuhan, tak ada lagi suasana duniawi di hidup kita, karena atmosfer sorgawi telah melingkupi kita dan yang ada hanya damai sejahtera yang penuh pengharapan, seperti salam malaikat kepada Maria Magdalena.
Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. (Matius 28:5)
Hampirilah Tuhan dalam hadirat-Nya yang kudus, sebab Ia juga rindu berbicara dengan kita, menyampaikan isi hati-Nya, memberikan jalan keluar atas rumah tangga kita. Percayalah bahwa Yesus tak akan berdiam diri saat kita datang menemui-Nya, seperti yang dialami para murid Yesus.
Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. (Matius 28:9)
Maria berdukacita dalam keputusasaannya akan kematian Yesus, namun ia bersukacita akan kebangkitan-Nya. Salam yang Yesus berikan memberi harapan baru bahwa maut telah dikalahkan, penderitaan dunia tak ada artinya, harapan pasti dan bahwa percaya pada Yesus akan memberi kehidupan kekal.