Hidup Masih Berantakan? Benahi Prioritas Ala Nabi Hagai
Jika hidup yang kita jalani terus berjalan sama dan belum mengalami perubahan yang berarti, mungkin ini saatnya kita memperhatikan Firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi Hagai.
Setelah umat Israel kembali ke Yerusalem setelah mengalami masa pembuangan, mereka bersemangat membangun rumah Tuhan. Tetapi, ketika masalah dan rintangan menghadang dalam pembangunan rumah Tuhan, mereka pun berhenti di tengah jalan.
Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri. (Hagai 1:9)
Melalui kesalahan bangsa Israel, kita diingatkan Tuhan akan kehidupan rohani kita. Apakah kita pernah membangun mezbah Tuhan dalam hidup kita, namun saat masalah dan rintangan hidup menghadang maka kita berhenti melakukannya?
Jika jawabannya adalah ya. Maka sudah saatnya sekarang kita kembali membangun mezbah Tuhan. Mezbah bukan hanya bicara mengenai rutinitas rohani yang kita lakukan, namun mezbah yang sejati berbicara mengenai hati yang menyembah.
Penyembahan kita yang sejati yakni berupa kehidupan setiap saat dengan yang menjadi kesukaan Tuhan, yakni sebuah hidup yang didedikasikan bagi Tuhan dan dalam situasi yang manis dengan Tuhan, dimana kita dan Tuhan merasa dekat.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! (Hagai 1:7)
Hal pertama untuk memiliki prioritas yang benar adalah memperhatikan keadaan kita. Bagaimana pun juga, memperbaiki diri sangat penting untuk mengalami perubahan hidup. Jadi, pastikan selalu bahwa kondisi hidup kita sudah benar-benar terkoneksi dengan Tuhan setiap saat. Jika belum, segera perbaiki.
Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. (Hagai 1:8)
Setelah memiliki koneksi dengan Tuhan, tetaplah dalam naungan Tuhan dan jangan biarkan waktu kita selalu dimakan oleh sesuatu yang tidak abadi. Tuhan memanggil kita untuk melakukan pekerjaan-Nya, jadi tetap dekat dengan Tuhan lalu lanjutkan panggilan kita.
TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka, (Hagai 1:14)