Sering Scroling Medsos, Awas Jadi Begini Sama Tuhan
Siapa yang tidak punya akun media sosial? Sepertinya zaman sekarang semua orang mempunyai akun media sosial, bahkan bisa lebih dari satu akun. Memiliki akun media sosial memiliki nilai positif dan negatif.
Sisi positifnya adalah kita dapat bertemu dengan keluarga atau handai taulan dari belahan dunia manapun. Namun, media sosial juga dapat menjadi sarana pembanding kehidupan.
Kadangkala, kita jadi s membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang kelihatannya lebih bahagia dari diri kita, dengan postingan yang sedang berlibur ke luar negeri, kulineran enak dan sebagainya.
Jika orang Kristen ingin membandingkan diri sebaiknya membandingkan dengan Tuhan Yesus selama Ia hidup di dunia ini, bukan dengan sesamanya yang lebih beruntung atau lebih menderita.
Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! (2 Korintus 10:12)
Rasul Paulus mengajarkan jemaat-jemaat di Korintus untuk tidak membandingkan diri dengan sesama mereka yang suka memuji diri atau dari golongan-golongan tertentu sebab itu semua sia-sia.
Membandingkan diri kita dengan orang lain akan membuat kita lupa akan peran dan tanggung jawab kita kepada Tuhan, yakni untuk menggarami dunia dengan kasih Allah. Jadi, jika kita sibuk berpetualang di media sosial dan sibuk membandingkan diri maka kita tidak akan punya banyak waktu bagi Tuhan.
“Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”
Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. (2 Korintus 10:17-18)
Paulus menyatakan bahwa jika kita mau melihat diri kita, bercerminlah dalam Tuhan, supaya kelak kita tidak memegahkan diri dalam segala perbuatan seperti yang dilakukan banyak orang di media sosial, melainkan kita harus memberikan kepada Allah kemuliaan atas pekerjaan dan keberhasilan kita.
Jadi, mulai sekarang berhentilah atau minimalisir mengecek media sosial jika motivasi hati hanya untuk membandingkan diri dengan orang lain, sebab masih banyak hal mulia yang menanti untuk diselesaikan oleh kita.