Pilih Keinginan Dunia atau Yesus? Ini Hasilnya
Selama kita masih hidup di dunia ini tentu kita masih mengurusi perkara dunia, bukan? Sebab hidup yang kita hidupi memang butuh segala sesuatu agar dapat bertahan, misalnya butuh makan, minum dan kebutuhan lainnya.
Namun, Firman Tuhan mengajarkan kita agar tidak mengikuti nafsu duniawi sebab hal itu hanya akan membuang-buang waktu kita. Yesus menghendaki kita hidup sebagai anak Allah yang berdampak positif bagi sesama kita.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. (Titus 2:12)
Banyak teladan iman yang diajarkan Yesus mengenai kesederhanaan, teladan inipun ditiru oleh semua orang yang mengikut Yesus dan mereka menjadi orang yang dikenal dunia ini, tetapi juga terutama dikenal oleh Tuhan.
Keinginan duniawi seperti jerat yang melilit kita, jika kita sudah terjebak di dalamnya maka kita sulit untuk keluar, kecuali jika Yesus menyembuhkannya. Iblis akan selalu menggoda kita untuk mengikuti keinginan duniawi agar kita mendapat pujian.
Oleh sebab itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mematikan kedagingan kita dengan meminta pertolongan Tuhan, lalu selanjutnya Roh Kudus akan memimpin kita berjalan pada kehidupan yang lebih bijaksana.
Kehidupan yang Tuhan ajarkan bukanlah kehidupan yang membuat kita menjadi berbeda dengan orang dunia ini, namun sebuah kehidupan dimana kita lebih banyak menunjukkan kasih kepada mereka yang lemah dengan kepunyaan kita, termasuk harta agar kita tidak sibuk dengan kepentingan sendiri.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (1 Timotius 6:8)
Tak perlu selalu mengikuti mode atau trend dunia melalui fashion, gawai atau kuliner masa kini sebab hal itu hanya akan membuat kita mengikutinya terus. Belajarlah mencukupi diri dengan apa yang perlu, karena asal ada makanan dan pakaian sudah cukup bagi kita.
Jika kita memiliki gaya hidup seperti yang Firman Tuhan ajarkan, maka kita lebih mudah memberitakan Injil sebab Kebenaran itu telah nyata dalam diri kita karena Allah akan menaruhkan wibawa Ilahi pada orang yang menaati dan melakukan Firman-Nya.
Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah. (Titus 2:15)