Tuhan Cinta Semua Orang, Tapi Tidak Semua Orang Jadi Favorit-Nya
Di Alkitab kita mengetahui bahwa Tuhan begitu mencintai semua orang sampai Yesus diutus ke dunia untuk menyelamatkan semua orang supaya bisa menerima keselamatan kekal.
Namun, sayangnya banyak orang yang sulit menerima rasa cinta Bapa di sorga yang begitu sempurna, sehingga dunia ini menolak Yesus dan pengikut-pengikut-Nya. Padahal Tuhan mencintai semua orang tanpa pandang bulu.
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. (Kisah Para Rasul 10:34)
Rasa cinta Tuhan yang tanpa syarat kepada semua orang memang tidak diterima oleh banyak orang, karena banyak juga yang menolak-Nya. Tuhan memang tidak membedakan orang, tetapi tidak semua orang menjadi kesukaan-Nya.
Para tokoh iman seperti Abraham, Musa, Daud, Paulus dan lainnya merupakan orang-orang pilihan yang menjadi kesukaan Tuhan. Entah bagaimana mereka dipilih Tuhan, hal ini memang misteri Tuhan, tetapi setelah dipakai Tuhan mereka dapat menjadi pembelajaran bagi kita.
Daniel misalnya, sebagai orang muda di zamannya, ia memiliki prinsip dan standar yang tinggi untuk berketetapan mengikut Tuhan dengan segala konsekuensinya dan tekadnya pun membuat dirinya menjadi favorit Tuhan.
Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. (Daniel 10:12)
Tuhan telah terlebih dahulu mengetahui motivasi hati kita saat kita memiliki tujuan dan setiap tujuan-tujuan mulia yang ingin kita lakukan dengan segenap hati bagi Tuhan tentu akan menyenangkan hati-Nya sehingga kita mendapat tempat istimewa di hati Tuhan.
Penghargaan yang Tuhan berikan atas usaha kita menyenangkan hati Tuhan tentu akan membuat kita menjadi favorit Tuhan dan dampaknya tentu saja Tuhan tak akan segan untuk memberikan apa yang kita minta, bahkan apa yang tidak minta pun akan diberikan-Nya supaya sukacita kita penuh di dalam Dia.