Masa Sukar Ada Batasnya, Firman Ajari Pandang Hidup Atas Bawah Agar Bahagia
Kesulitan hidup yang kita alami di masa pandemi ini memang benar-benar menguras emosi, tenaga bahkan air mata. Dimana-mana banyak terdengar kabar duka mengenai kematian, penyakit dan kehilangan.
Masa sulit memang diizinkan Tuhan untuk kita lalui karena ada maksud dan tujuan Ilahi dari setiap rencana Tuhan yang telah terjadi. Bisa jadi hari ini kita masih bersusah hati, tapi esok hari semua itu pasti berganti karena masa sukar pun ada batasnya.
Ketika hidup terasa semakin berat, ini berarti saatnya mengubah arah pandangan kita, karena mungkin kita terlalu lama memandangi diri kita dan segala bebannya sampai lupa memandang ke atas melihat Tuhan yang berkuasa.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? ( Mazmur 8:4-5)
Daud mengingatkan kita pada waktu susah untuk melihat ke atas dan merenungkan lagi kebaikan Tuhan atas hidup kita. Siapakah kita kalau Tuhan begitu memperhatikan dan mengindahkan kita?
Perenungan dalam Tuhan mampu mengubah pikiran kita kepada Tuhan dan mengusir pemikiran yang menentang Tuhan. Saat kita belajar melihat ke langit atau ke atas, maka kita akan melihat kuasa ciptaan Tuhan yang besar dan dahsyat.
Tangan Tuhan yang telah menenun semesta dan pekerjaan Tuhan yang mulia membuat kita sadar dalam kerendahan hati bahwa betapa kecilnya diri kita. Namun, kita sangat berharga bahkan diberi kuasa.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: (Mazmur 8:6)
Setiap kali kita melihat diri kita sendiri atau keadaan sukar yang kita alami, maka lihatlah pekerjaan Tuhan yang ajaib atas diri kita, itu merupakan bukti nyata bahwa Ia memahkotai diri kita dengan kebaikan-Nya.
Jika kita memandang ke bawah maka kita akan mulai menyadari tanggung jawab kita sebagai ciptaan Tuhan untuk bekerja dan berkarya semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, pandanglah ke atas dan ke bawah saat susah dan tak perlu kuatir karena masa sukar ada batasnya.