Saat Hati Merasa Tak Layak Hampiri Tuhan, Pegang Firman Ini
Ada saat-saat hati kita akan merasa tidak layak datang pada Tuhan dan menghampiri tahta kasih karunia-Nya. Hal ini tentu saja disebabkan karena dosa yang belum kita bereskan di hadapan Tuhan.
Jangan pernah menunda pertobatan karena hal itu hanya akan menumpuk beban hidup kita, sebab semakin lama kita tidak mengakui kejatuhan kita di hadapan Tuhan, semakin kita merasa jauh dan tak layak bagi-Nya.
Tuhan Yesus bukanlah Tuhan yang jauh sehingga sulit terjamah oleh kita. Ia yang kaya dengan segala bahasa dan cara dapat kita hampiri dengan berbagai cara, seperti lewat doa atau melalui deraian air mata yang mengalir dalam perenungan kita.
Dalam kepribadian Yesus yang mulia, kudus dan besar, Ia juga peduli dengan kehidupan kita. Ia hadir setiap saat dalam hidup semua orang sebab Ia Tuhan yang Maha Hadir. Oleh sebab jangan pernah merasa jauh dari-Nya sebab Ia lebih dekat dari yang kita kira.
Pada kisah Yesus menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan selama belasan tahun lamanya, perempuan itu bukan hanya mendapat kesembuhan secara fisik saja tetapi perempuan itu mendapat pemulihan dan keselamatan dari Yesus.
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Matius 9:22)
Inilah kerinduan Yesus bagi kita, yakni bukan saja mengalami mujizat-Nya saja tapi juga pemulihan dan hubungan yang baik dengan umat-Nya sampai akhir. Namun, kerinduan Yesus pun tergantung dari keinginan kita. Apakah kita juga ingin seperti Dia, yang merindukan sebuah hubungan yang manis dengan Yesus.
Perempuan yang disembuhkan Yesus berani menghampiri Yesus dengan penuh percaya karena Ia pasti pernah mendengar mengenai kesaksian Yesus. Kita pun demikian, beranilah menghampiri Yesus, sebab Ia berkuasa dan penuh kasih mesra.
Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Matius 9:21)
Yesus merupakan Pribadi yang mudah terjamah oleh siapa saja, jadi jangan lihat apapun untuk mendatanginya. Bergeraklah mendekat dengan penuh iman, karena iman selalu menggerakkan hati Tuhan dan bersyukurlah dahulu dengan segenap hati, bahkan sebelum terjadi sesuatu.