Mengidolakan Hamba Tuhan? Baca Ini Dulu
Sudah tak asing lagi jika banyak orang Kristen yang mengidolakan sosok hamba Tuhan karena dianggap merasa terhibur dengan khotbahnya, merasa bertumbuh dengan pengajarannya atau bahkan yang mengidolakan karena rupa fisik semata.
Sebenarnya mengidolakan hamba Tuhan boleh saja asal kita memiliki batasannya dalam mengidolakannya, karena hamba Tuhan pun juga manusia biasa.
Seringkali kita melihat banyak orang Kristen yang jika sudah mengidolakan satu hamba Tuhan akan mengikutinya terus, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Hal inipun tak salah, namun kita juga harus memiliki batasan.
Dalam mengidolakan hamba Tuhan, biasanya kita akan menerima semua pengajaran atau perkataan hamba Tuhan tersebut secara langsung tanpa peduli apakah pengajarannya benar atau salah.
Untuk mengetahui hal ini, kita hanya harus membaca Alkitab setiap hari dan memiliki komunikasi dengan Tuhan, agar dapat mengerti apakah pengajaran dari hamba Tuhan yang kita idolakan benar atau salah. Inilah bentuk pengujian iman kita.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. (1 Tesalonika 5:21)
Jika kita memiliki hubungan yang manis dengan Tuhan dalam saat teduh dan gemar membaca Firman Tuhan, pastilah Roh Kudus akan menuntun kita untuk memberi hikmat mengenai pengajaran hamba Tuhan yang kita idolakan, sehingga kita akan diajar Roh Kudus untuk bukan lagi mengidolakan hamba-Nya, melainkan mengidolakan Yesus.
Waktu kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan kerap berbicara dengan Tuhan, maka percayalah tidak akan ada lagi sosok yang kita idolakan, karena kita akan memandang semua manusia sama dan hanya Yesus yang kita idolakan.
Kita tidak akan lagi menjadi umat Tuhan yang pergi kesana sini untuk mendengar idola kita berkhotbah dimana-mana, sebab Roh Kudus sendiri yang sudah mengajar kita.
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (Yakobus 2:1)