Anak Kita Mengajarkan Banyak Hal, Seperti Kata Yesus Ini

Anak Kita Mengajarkan Banyak Hal, Seperti Kata Yesus Ini

Memiliki anak merupakan anugerah yang indah karena di luar sana banyak pasangan suami istri yang menghabiskan banyak yang dengan berbagai cara demi mendapatkan buah hati, jadi setelah kita memiliki anak bersyukurlah selalu.

Yesus memakai anak kecil dalam pengajarannya untuk memberi kita pengingat bahwa sebagai orang dewasa kita harus banyak belajar dari anak kecil, sebab biasanya orang dewasa menganggap remeh anak kecil, namun Yesus malah menghargai anak kecil.

Lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 18:3)

Pernyataan ini diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika mereka bertanya siapa yang terbesar di antara mereka. Pertanyaan yang juga menjadi pemikiran kita sebagai orang dewasa yang ingin selalu menjadi terbesar, terbaik dan tak tertandingi.

Anak kecil menjadi istimewa di mata Yesus sehingga Ia memilih untuk dijadikan sebagai contoh karena banyak hal yang dapat kita pelajari dan tiru sebagai orang dewasa agar tetap tahu diri di hadapan Tuhan dan terhadap sesama kita.

Anak kecil mudah sekali memaafkan temannya yang menyakitinya dan melupakan, kemudian mereka berteman lagi seperti tidak terjadi apa-apa. Berbeda dengan orang dewasa yang mudah sekali marah, sulit memaafkan dan suka menyimpan dendam. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kita untuk bertobat.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (Matius 18:4)

Anak kecil begitu mudah memaafkan dan mau berkomitmen untuk berubah, tidak seperti orang dewasa yang kerap bebal dengan pola pikirnya. Anak kecil pun lebih mudah menghargai orang dewasa.

Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” (Matius 18:5)

Anak kecil memiliki hati yang tulus murni dan hanya karakter hati inilah yang layak layak memerintah bersama Tuhan pada masa kekekalan. Jika saat ini kita belum dapat seperti anak kecil, mari belajar dari anak-anak kita di rumah.

you're currently offline