Pelayanan yang Menghasilkan Pujian Sejati
Melayani Tuhan dan sesama sudah menjadi kebiasaan orang-orang Kristen, namun tidak semua pelayanan didasari dengan motivasi hati yang tulus dan murni.
Oleh sebab itu, rasul Paulus memuji pelayanan kasih yang dilakukan oleh para jemaat di Makedonia. Karena mereka memberi dari kekurangan mereka, bukan dari kelimpahan yang mereka miliki.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. (2 Korintus 8:2-3)
Para jemaat di Makedonia bukanlah jemaat yang hidup dalam kekayaan yang melimpah, namun mereka sangat murah hati. Hal ini terbukti dengan kerelaan mereka membantu orang-orang kudus di Yerusalem dan Yudea.
Apakah hal ini berlebihan sehingga Paulus memuji perbuatan para jemaat di Makedonia. Tentu saja tindakan ini merupakan perbuatan yang berlebihan dalam memberi, sebab biasanya orang akan memberi dalam kelebihan, bukan dalam keadaan susah.
Memberi dalam keadaan susah membuat hati kita tidak terikat kepada materi dan membuat kita berserah pada pemeliharaan Tuhan yang sempurna.
Tahukan Anda mengapa para jemaat Makedonia rela memberi dari kekurangan mereka? Sebab mereka percaya bahwa Allah dapat memberikan kelimpahan berlipat kali ganda dari yang mereka miliki.
Kepercayaan para jemaat di Makedonia dalam memberi bukan karena pemberian mereka akan mencukupi orang lain, namun karena mereka sadar bahwa semua yang mereka miliki adalah milik Tuhan, jadi memberi dalam masa susah atau masa jaya tidaklah berbeda karena Allah sanggup mencukupkan.
Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.” (2 Korintus 8:13,15)