Kita Dapat Membuka Jalan Orang Lain, Seperti Wanita Ini
Apakah Anda pernah membaca kisah Tenzing Norgay, seorang pemandu Sir Edmund Hillary ketika mendaki gunung Everest. Saat itu, Tenzing sudah lebih dulu mencapai puncak gunung, namun ia merelakan Edmund Hillary mendahului karena ia tahu bahwa keinginan Edmund Hillary adalah menjadi pendaki yang berhasil mencapai puncak Everest.
Kadangkala dalam hidup ini kita pun dipertemukan Tuhan dengan orang-orang yang membutuhkan diri kita sebagai pembuka jalan atas keinginan, impian atau kebutuhan mereka.
Firman Tuhan pun mengajarkan kita untuk menjadi jawaban atau pembuka jalan bagi masalah orang lain, karena Firman memerintahkan kita untuk saling tolong menolong menanggung beban hidup sesama.
Wanita pelayan nyonya Naaman pun demikian. Meski nama wanita ini tidak disebutkan Alkitab, namun dirinya menjadi figur yang dapat menginspirasi kita dalam memecahkan masalah tuannya, yaitu Naaman yang saat itu sedang menderita kusta.
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. (2 Raja-raja 53,9)
Atas informasi gadis pelayan di rumah Naaman, maka Naaman menemui Elisa dan Naaman diberitahu untuk mandi 7 kali di sungai Yordan supaya sembuh. Naaman melakukanya dan ia pun sembuh.
Mungkin, jika gadis pelayan itu tak memberitahu nyonyanya bahwa ada Elisa, abdi Tuhan yang dapat membantu menyembuhkan Naaman, pasti kisah ini tak akan ada.
Tuhan juga bisa memakai diri kita sebagai pembuka jalan atas masalah orang lain jika kita mau dipakai Tuhan, entah lama atau sebentar serta akan dikenal atau dilupakan.
Setelah gadis itu memberi informasi, selanjutnya tak ada lagi kisah mengenai gadis ini, namun ia telah menjadi pembuka jalan atas kesembuhan tuannya. Kita pun dapat menjadi seperti gadis ini, asal memiliki hati yang murah untuk sesuatu yang kita miliki.