Gereja Terancam Kehilangan Generasi Muda. Para Orangtua, Lakukan Ini Segera!
Pernahkah Anda menilik sebentar jumlah anak muda dalam gereja akhir-akhir ini? Hanya sedikit jumlahnya bukan? Bila dibandingkan dengan jumlah orangtua, jumlah anak muda pasti tidak lebih dari 10%.
Pemimpin lembaga penelitian Kristen AS, Barna Group David Kinnaman mengungkapkan bahwa gereja hanya akan menemukan 10% anak muda yang akan aktif dalam kebaktian di gereja. Dan di tahun-tahun ke depan mungkin akan lebih banyak anak muda yang akan meninggalkan gereja.
Oleh sebab itu, gereja sebagai organisasi, dan terutama para orangtua yang memiliki anak muda harus segera menyadari hal ini dan berbenah diri demi meningkatkan kerohanian anak-anak muda.
Apalagi di masa pandemi ini, dimana anak muda sangat gembira dengan kebaktian online yang dapat diakses kapan saja tanpa perlu meninggalkan rumah dan gawai mereka.
Ibadah online memiliki sisi positif dan negatif, tetapi untuk membawa anak muda ke gereja dan melayani Tuhan merupakan sebuah tantangan yang besar. Hal ini terjadi karena habit anak muda yang semakin menyukai dunia maya ketimbang dunia nyata.
Di sinilah peran dan tanggung jawab orangtua sangat dibutuhkan. Orangtua perlu mencerminkan karakter yang beriman dan menjunjung nilai berkomunitas agar anak dapat meneladani hal ini.
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)
Mari membawa anak-anak muda memiliki iman dan kerinduan mengenal Tuhan melalui ibadah online dan offline, karena masa depan gereja di tangan anak-anak muda.