Ketika Tuhan Menghancurkan Impian Kita, Sebaiknya Begini Saja
Pernahkah Anda mengalami kegagalan dalam merealisasi impian-impian atau rencana yang telah disusun? Jika pernah, bersyukurlah karena sebenarnya Tuhan sedang merancangkan hal yang jauh lebih besar dari yang kita impikan.
Belajar dari bani Asaf, salah satu penulis Mazmur yang menjadi pemusik di Bait Allah, bahwa hidup kita dikuasai Tuhan sekalipun kita memiliki rencana-rencana yang spektakuler.
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. (Mazmur 73:25)
Asaf mengajarkan kita untuk memfokuskan hidup hanya kepada Tuhan dan melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita, sehingga ketika Tuhan mengobrak-abrik rencana kita maka hati tidak kecewa, melainkan lebih mengerti prioritas Tuhan.
Pada masa ini, Tuhan ingin kita berdiam lebih banyak di hadirat-Nya agar mengerti keinginan-Nya dan terhindar dari kejatuhan. Tapi jika ternyata kita jatuh juga atau gagal dalam menggapai impian, percaya saja Tuhan sedang menyiapkan yang lebih baik.
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. (Mazmur 73:26)
Jika impian kita gagal dan hidup seperti hampa, ingatlah Tuhan tetap di sisi kita dan merancangkan yang terbaik. Saat itulah kita sedang diajari untuk mempersiapkan diri di masa yang akan datang, oleh sebab itu hiduplah tetap bahagia di dalam Tuhan.
Belajarlah menikmati waktu senggang tanpa kesibukan bersama Tuhan, jangan mengasihani diri dan berdamailah dengan diri sendiri. Mulailah lembaran baru karena tangan Tuhan sedang merenda masa depan yang penuh harapan.
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya. (Mazmur 73:28)