Tidak Rasakan Hadirat Tuhan dalam Ibadah Online? Cek Ini Dulu
Ibadah online di rumah memang berbeda rasanya dengan di gereja, walaupun Tuhan bisa hadir di mana saja dan hadirat-Nya pun bisa kita rasakan di mana saja, namun ada orang-orang yang tidak dapat khusyuk beribadah online di rumah.
Hal ini bisa saja terjadi karena suasana rumah yang tidak mendukung. Jika hal ini terjadi, kita dapat menyiasatinya dengan membuat ruangan tempat ibadah online senyaman mungkin sehingga dapat lebih khusyuk beribadah.
Kerinduan besar untuk bertemu dengan Tuhan adalah kunci mengalami lawatan Tuhan dan jamahan-Nya yang penuh kuasa. Lawatan Tuhan inilah yang sanggup mengubah hidup kita.
Inilah sebabnya mengapa banyak orang tampak tetap beribadah online tapi tidak merasakan hadirat Tuhan, karena hanya menjalankan rutinitas sebagai orang Kristen, tapi tidak datang ke Tuhan dengan hati yang rindu.
“Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.” (2 Timotius 3:5a)
Ibadah yang dilakukan sebatas rutinitas atau kewajiban tak menghasilkan kuasa. Ada pula yang beribadah online karena ingin mendengar khotbah pendeta yang lucu, melihat pemimpin pujian yang cantik atau tampan dan motivasi lain yang salah.
Motivasi yang demikian takkan membuat kita mampu bertahan dalam mengikut Tuhan karena mereka cenderung mudah kecewa dan mengalami kepahitan bila terbentur masalah.
Saat pelayanan di bumi, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus ke mana pun Ia pergi, bukan merindukan pribadi-Nya, tapi menginginkan berkat-Nya saja.
“…kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yohanes 6:26).
Mereka mencari Tuhan demi ‘roti’ atau mujizat saja, bahkan hendak memaksa Kristus menjadi raja atas mereka bukan karena ingin mempermuliakan nama-Nya, tapi supaya hidup mereka terjamin.
Inilah yang terjadi jika motivasi kita beribadah bukan mencari Yesus, tapi hanya mencari berkat, mujizat atau hanya untuk memuaskan selera hati saja, sehingga saat diperhadapkan dengan masalah, respons kita pun tak menunjukkan kualitas orang yang berkemenangan.
Tuhan ingin membangun kembali pondok Daud yang telah roboh. Pondok Daud berbicara tentang rumah Tuhan. Jadi, Tuhan menginginkan persekutuan yang karib dengan umat-Nya di bait-Nya yang kudus. Ia rindu melalui gereja-Nya banyak jiwa yang diselamatkan.
Oleh sebab itu, bia kita datang ke hadirat Tuhan maka hampirilah dengan sikap hati yang benar, kita pasti mengalami lawatan-Nya.