Tuhan Membajakan Semangat Kita untuk Tujuan Ini
Untuk tujuan Ilahi, Tuhan melakukan banyak hal besar bagi kita sebab Ia ingin menyelamatkan dunia ini melalui hidup kita. Tuhan tidak mengutus kita jauh ke tempat yang sulit, namun Ia menyuruh kita mengerjakan keselamatan kekal bagi bangsa kita, seperti yang dialami nabi Yehezkiel bagi bangsa Israel.
Sebab engkau tidak diutus kepada suatu bangsa yang berbahasa asing dan yang berat lidah, tetapi kepada kaum Israel; bukan kepada banyak bangsa-bangsa yang berbahasa asing dan yang berat lidah, yang engkau tidak mengerti bahasanya. Sekiranya Aku mengutus engkau kepada bangsa yang demikian, mereka akan mendengarkan engkau. ( Yehezkiel 3:5-6)
Kita diutus di tengah-tengah bangsa kita agar menjadi berkat di tengah pandemi, menjadi inspirasi dalam banyak hal agar ditiru oleh mereka yang belum mengenal Tuhan serta menjadi contoh dalam gaya hidup kekal, seperti nabi Yehezkiel diutus Tuhan kepada umat Israel agar hidup benar di hadapan Tuhan.
“Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku. (Yehezkiel 3:17)
Tuhan juga tahu bahwa kita manusia biasa yang penuh kelemahan, oleh sebab itulah Dia menguatkan kita agar kita tidak mudah menyerah menghadapi kekerasan hati orang lain.
Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka. (Yehezkiel 3:8)
Tuhan tidak mengingingkan kematian manusia yang sudah diciptakan-Nya, oleh sebab itu inilah tujuan Tuhan mengutus kita di bangsa ini, agar orang yang belum mengenal Tuhan tidak meninggal sia-sia karena jika kita tidak mengabarkan keselamatan mereka, maka kita bertanggung jawab atas nyawa mereka, sebab kita telah diselamatkan Tuhan.
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! — dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu.” (Yehezkiel 3:18&21)