Yesus Punya Target untuk Kita, Cek Agar Kelak tak Menyesal
Hidup yang Tuhan Yesus contohkan kepada kita bukan melulu soal keuangan, pasangan hidup, keluarga, sakit penyakit dan sebagainya. Namun, lebih kepada hal kekekalan karena di sanalah kehidupan yang selama-lamanya.
Itulah sebabnya Yesus datang ke dunia ini, selain untuk menebus kita, juga untuk memberikan contoh bagaimana seharusnya menjadi manusia yang memiliki perkenanan Bapa dan manusia lainnya.
Tetapi, pada prakteknya memang sulit memfokuskan diri pada hal-hal kekal, sebab sebagai manusia, kita memiliki banyak masalah hidup. Tubuh kita yang masih penuh kedagingan pasti meronta-ronta ketika disuruh mengerjakan hal-hal kekal, sebab manusia batin kita sedang merana kesusahan.
Yesus yang pernah menjadi manusia 100% tahu bahwa menjadi manusia memang sulit, itulah sebabnya ia mengajari kita hidup taat dan berserah atas kehendak Bapa agar kita masuk dalam Kerajaan Allah.
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. (Ibrani 10:36)
Sebagai manusia, Yesus pun merasakan kesusahan, tapi fokusnya tetap pada kekekalan karena waktu hati-Nya tetap tertuju pada Allah Bapa, di situlah terletak kekuatan, sukacita, penghiburan, pertolongan dan semua yang diperlukan dalam dunia ini, sebab Bapa sumber segalanya.
Hamba Tuhan Dwight L Moody atau yang dikenal dengan DL Moody tak pernah melewatkan hari tanpa menginjil. Sejak perjumpaannya dengan Yesus, pertolongan dan perlindungan dari Yesus membuatnya berkomitmen untuk memberitakan Injil setiap hari.
Pernah suatu hari ia sudah sangat lelah dengan pekerjaan dan pelayanan, namun pada malam hari ia akan tidur, ia teringat belum menginjil pada hari itu. Kemudian ia bangun dan pergi ke jalan. Di jalan ia bertemu dengan seseorang yang menderita, ia menolongnya dan mengajak orang tersebut menerima Yesus lalu keesokan harinya orang tersebut meninggal. Moody merasa bersyukur karena ia telah menginjili orang tersebut.
Tuhan memberikan target kita untuk menyelesaikan kehendak-Nya agar kita kelak dapat memerintah bersama-Nya supaya kita tak dilempar ke dalam kegelapan yang paling gelap.